MADINATULIMAN (Qatar) -
Iqbal El Assaad, putri Mahmud Omar El Assad, seorang gadis asal
Palestina tercatat memecahkan rekor Guinnness Book sebagai dokter
termuda di dunia. Iqbal yang belum genap berusia 20 tahun itu telah
menyandang gelar dokter dari Weill Cornell Medical College di Qatar,
yang merupakan salah satu perguruan tinggi kedokteran terbaik di dunia.
Ini adalah rekor kedua yang dipecahkan oleh Eqbal. Sebelumnya, gadis
manis ini memecahkan rekor sebagai mahasiswi termuda di dunia, di mana
ia masuk ke bangku fakultas kedokteran di Weill Cornell Medical College
di Qatar ketika masih berusia 13 tahun.
Apa rencana Iqbal setelah ia lulus dan menjadi dokter lulusan salah satu perguruan tinggi kedokteran bergengsi di dunia itu? Apakah ia akan melanjutkan kehidupannya di Qatar yang bergelimpang kemakmuran?
Tidak, ternyata. Iqbal mengatakan ia akan kembali dan pulang ke kampung halamannya di Palestina meskipun kondisi tanah airnya sedang dilanda konflik berkepanjangan.
"Sekarang sudah tiba saatnya untuk memulai perjuangan dengan nyata. Saya akan kembali pulang ke negara saya. Saya akan pulang membawa ilmu dan prestasi, bukan membawa senjata," kata Iqbal sebagaimana dilansir surat kabar al-'Arab (25/5).
Dikatakan Iqbal, selain nanti akan menjadi dokter di kampung halamannya, ia juga ingin menjadi tenaga pendidik bagi anak-anak di sana.
"Saya tidak meminta sesuatu, tetapi saya harus berbuat dan memberi sesuatu," kata Iqbal.
Ditambahkannya, salah satu mimpi besarnya adalah membantu anak-anak Palestina untuk mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan layanan kesehatan yang layak.
Eqbal juga memiliki rencana lain untuk melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Rencananya, Eqbal hendak melanjutkan program spesialis dokter anak. (*/Ahmad Syifa/nuon)
Apa rencana Iqbal setelah ia lulus dan menjadi dokter lulusan salah satu perguruan tinggi kedokteran bergengsi di dunia itu? Apakah ia akan melanjutkan kehidupannya di Qatar yang bergelimpang kemakmuran?
Tidak, ternyata. Iqbal mengatakan ia akan kembali dan pulang ke kampung halamannya di Palestina meskipun kondisi tanah airnya sedang dilanda konflik berkepanjangan.
"Sekarang sudah tiba saatnya untuk memulai perjuangan dengan nyata. Saya akan kembali pulang ke negara saya. Saya akan pulang membawa ilmu dan prestasi, bukan membawa senjata," kata Iqbal sebagaimana dilansir surat kabar al-'Arab (25/5).
Dikatakan Iqbal, selain nanti akan menjadi dokter di kampung halamannya, ia juga ingin menjadi tenaga pendidik bagi anak-anak di sana.
"Saya tidak meminta sesuatu, tetapi saya harus berbuat dan memberi sesuatu," kata Iqbal.
Ditambahkannya, salah satu mimpi besarnya adalah membantu anak-anak Palestina untuk mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan layanan kesehatan yang layak.
Eqbal juga memiliki rencana lain untuk melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Rencananya, Eqbal hendak melanjutkan program spesialis dokter anak. (*/Ahmad Syifa/nuon)
Sumber: madinatuliman.com
No comments:
Post a Comment