VIVAnews-
Keterbatasan fisik tak membuat Habibie Afsah patah semangat. Dibalik
keterbatasan fisiknya, siapa sangka Habibie mampu menciptakan bisnis
dengan hasil ribuan dolar.
Sejak balita Habibie didagnosa mengidap penyakit Muscular Dystrophy tipe Becker. Penyakit ini merusak saraf motorik di otak kecil yang membuat tubuhnya tak bisa berkembang sempurna. Hal itu membuat ia hanya bisa mengenyam pendidikan hingga SMA.
Bakatnya bermula dari seminar Internet Marketer (pemasaran melalui online) pada 2007 yang didorong oleh ibunya. Dari seminar itulah, pria kelahiran 6 Januari 1998 itu mulai belajar menjadi internet marketer dan memperoleh penghasilan dari dunia online. Ia menemukan pekerjaan yang sesuai dengan hobinya, yaitu dekat dengan komputer. Pekerjaannya itu juga tak membutuhkan mobilitas yang tinggi.
Habibie ingin mengubah paradigma bahwa keterbatasannya merepotkan. Ia ingin menunjukkan bahwa semua orang bisa berkarya. Meski di awal bisnisnya ia menemui berbagai kendala seperti biaya, bahasa, namun akhirnya Habibie bisa menjalani bisnisnya dengan baik.
Sejak balita Habibie didagnosa mengidap penyakit Muscular Dystrophy tipe Becker. Penyakit ini merusak saraf motorik di otak kecil yang membuat tubuhnya tak bisa berkembang sempurna. Hal itu membuat ia hanya bisa mengenyam pendidikan hingga SMA.
Bakatnya bermula dari seminar Internet Marketer (pemasaran melalui online) pada 2007 yang didorong oleh ibunya. Dari seminar itulah, pria kelahiran 6 Januari 1998 itu mulai belajar menjadi internet marketer dan memperoleh penghasilan dari dunia online. Ia menemukan pekerjaan yang sesuai dengan hobinya, yaitu dekat dengan komputer. Pekerjaannya itu juga tak membutuhkan mobilitas yang tinggi.
Habibie ingin mengubah paradigma bahwa keterbatasannya merepotkan. Ia ingin menunjukkan bahwa semua orang bisa berkarya. Meski di awal bisnisnya ia menemui berbagai kendala seperti biaya, bahasa, namun akhirnya Habibie bisa menjalani bisnisnya dengan baik.
"Yang pasti tantangannya
mencari ilmu dan mengasah kemampuan. Dunia online itu berubahnya cepat
sekali," ujarnya ketika berbincang dengan VIVAnews.
Dengan pekerjaannya, Habibie mengelola blog atau menjadi bloger. Di dalam blognya itu ia memasang iklan, jika iklan itu di-klik oleh pembaca maka ia bisa mendapatkan komisi. Dari hasil di depan komputer itu, ia bisa meraih penghasilan US$1.000 per bulan (Rp9,4 juta). Bahkan tahun lalu penghasilannya bisa US$5.000 (Rp47 juta) per bulan. "Yang penting bagi saya daripada saya bekerja di luar dengan kondisi tubuh yang sulit ya lebih baik seperti ini," ujarnya.
Habibie juga bekerjasama dengan suatu produk untuk menangani pemasaran secara online. Salah satu kliennya, KIA Mobil yang dibuatkan web kia.com dan Habibie menangani penjualan mobil secara online.
Keberhasilann itu membuat Habibie tak ingin menikmatinya sendiri dan memilih berbagi ilmu dengan sesama. Ia mendirikan yayasan yang menampung semua anak dan memberikan pendidikan khususnya mengenai dunia internet marketer. "Saya ingin agar kaum disabilitas bisa berkumpul dan menunjukkan bahwa kami bisa," ujarnya.
Atas prestasinya, Habibie mendapatkan Penganugerahan Danamon Award 2012 yang merupakan suatu penghargaan dan bentuk apresiasi Danamon kepada pejuang kesejahteraan Indonesia. Ia bahkan terpilih menjadi pejuang kesejahteraan Indonesia terfavorit berdasarkan dukungan publik melalui voting online, sms, dan jejaring sosial yang dilakukan dari tanggal 9 Juni 2012 hingga 8 Juli 2012.
Habibie mengungguli empat peraih Danamon Award 2012 lainnya yaitu Bambang Parianom “Penyelamat Lingkungan”, Djuhhari Witjaksono, “Seniman Bahari”, Joharipin, “Pemberdaya Petani” dan Lale Alon Sari, “Srikandi Tenun”. Sementara yang menjadi pemenang dalam Danamon Award 2012 adalah Andrias Andri dan Rusmin Harris. (eh)
Dengan pekerjaannya, Habibie mengelola blog atau menjadi bloger. Di dalam blognya itu ia memasang iklan, jika iklan itu di-klik oleh pembaca maka ia bisa mendapatkan komisi. Dari hasil di depan komputer itu, ia bisa meraih penghasilan US$1.000 per bulan (Rp9,4 juta). Bahkan tahun lalu penghasilannya bisa US$5.000 (Rp47 juta) per bulan. "Yang penting bagi saya daripada saya bekerja di luar dengan kondisi tubuh yang sulit ya lebih baik seperti ini," ujarnya.
Habibie juga bekerjasama dengan suatu produk untuk menangani pemasaran secara online. Salah satu kliennya, KIA Mobil yang dibuatkan web kia.com dan Habibie menangani penjualan mobil secara online.
Keberhasilann itu membuat Habibie tak ingin menikmatinya sendiri dan memilih berbagi ilmu dengan sesama. Ia mendirikan yayasan yang menampung semua anak dan memberikan pendidikan khususnya mengenai dunia internet marketer. "Saya ingin agar kaum disabilitas bisa berkumpul dan menunjukkan bahwa kami bisa," ujarnya.
Atas prestasinya, Habibie mendapatkan Penganugerahan Danamon Award 2012 yang merupakan suatu penghargaan dan bentuk apresiasi Danamon kepada pejuang kesejahteraan Indonesia. Ia bahkan terpilih menjadi pejuang kesejahteraan Indonesia terfavorit berdasarkan dukungan publik melalui voting online, sms, dan jejaring sosial yang dilakukan dari tanggal 9 Juni 2012 hingga 8 Juli 2012.
Habibie mengungguli empat peraih Danamon Award 2012 lainnya yaitu Bambang Parianom “Penyelamat Lingkungan”, Djuhhari Witjaksono, “Seniman Bahari”, Joharipin, “Pemberdaya Petani” dan Lale Alon Sari, “Srikandi Tenun”. Sementara yang menjadi pemenang dalam Danamon Award 2012 adalah Andrias Andri dan Rusmin Harris. (eh)
Sumber: vivanews.com
No comments:
Post a Comment