JAKARTA (voa-islam.com) -
Direktur kontra terorisme dan sparatisme, Pusat HAM Islam Indonesia
(PUSHAMI), Muhammad Yusuf Sembiring, SH, MH menyatakan sudah sejak lama
Indonesia jadi target asing untuk dikuasai. Maka tak heran jika puluhan
ribu intelijen asing ada di negeri ini.
Selain itu, faktor masuknya intelijen asing tak lepas dari lemahnya kontra-intelijen pemerintah Indonesia sendiri.
“Ini
memang dari dulu, target asing itu untuk menguasai Indonesia. Harusnya
ini menjadi keseriusan pemerintah bersama aparat penegak hukumnya agar
mengantisipasi hal ini supaya intel asing ini tidak masuk ke wilayah
berdaulat NKRI. Hanya saja kontra-intelijen pemerintah ini masih lemah,”
kata Yusuf Sembiring menanggapi pernyataan pemerintah yang mengkonfirmasi ada sekitar 60 ribu intelijen asing di Indonesia, Selasa (28/5/2013).
...Masuknya puluhan ribu intel asing itu jelas mengganggu kedaulatan Indonesia dan sangat menghina sekali...
Menurutnya, keberadaan agen intelijen asing yang begitu banyak jelas mengganggu kedaulatan Indonesia.
“Masuknya
puluhan ribu intel asing itu jelas mengganggu kedaulatan Indonesia dan
sangat menghina sekali. Ini pemerintahnya yang tidak fokus atau memang
pemerintahnya yang ada sesuatu dengan asing? Harusnya dari BIN dan BAIS
itu kan sudah membaca persoalan ini dan mengantisipasinya,” ungkapnya.
Negera
lain begitu berani mengungkap intelijen asing maupun pembelot, termasuk
menangkapnya bahkan mengeksekusinya karena membahayakan negara. Anehnya
sampai detik ini, hal itu justru tak pernah terjadi di Indonesia.
“Negeri
kita sepertinya tidak berani. Jangankan intelijen, pengedar Narkoba
seperti Corby yang sudah divonis bersalah, akhirnya dapat grasi, lalu
pembebasan bersyarat dengan jaminan pemerintah Australia, akhirnya dia
lepas begitu saja,” tuturnya.
...Dampaknya tentu mereka akan mengincar untuk menguasai sumber daya alam. Lalu isu-isu lain seperti terorisme itu termasuk dalam agenda intelijen asing...
Yusuf
juga mengingatkan, dampak operasi intelijen asing begitu berbahaya.
Untuk itu harus ada sikap tegas terhadap para intel asing tersebut.
“Dampaknya
tentu mereka akan mengincar untuk menguasai sumber daya alam. Lalu
isu-isu lain seperti terorisme itu termasuk dalam agenda intelijen
asing. Lalu isu Narkoba juga demikian. Bahkan isu kesehatan, kita
tadinya tidak pernah ada flu burung, tiba-tiba ada sejumlah orang yang
mati karena flu burung,” tandasnya. [Ahmed Widad]
Sumber: VOA-Islam.com
No comments:
Post a Comment