JAKARTA (voa-islam.com) -
Solusi atas pembantaian kaum Muslim di Rohingya, Myanmar adalah dengan
melakukan jihad. Tanpa jihad, kehormatan kaum Muslimin akan terus
diinjak-injak rezim militer dan kaum Budha di sana. Meskipun sebelum
itu, upaya diplomasi tetap dilakukan dengan meminta pemerintah dan kaum
Budha Myanmar menghentikan tindakan keji mereka.
"Kalau
secara diplomasi pemerintah tak peduli, maka kami minta orang-orang
Rohingya untuk menyiapkan anak-anak muda di sana untuk membuka
(wilayah). Saatnya para mujahidin dunia berdatangan, (wilayah) sudah
terbuka," kata pengurus DPP Front Pembela Islam (FPI) Ustad Jakfar
Shidiq dalam Majelis Taqarrub Ilallah dan Temu Pembaca Suara Islam ke-33
di Masjid Baiturahman, Jl Sahardjo, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2013).
Selain
Ustad Jakfar, hadir dalam acara yang dipandu Sekjen FUI KH Muhammad Al
Khaththath itu Ketua Umum DPP Gerakan Reformis Islam (GARIS) H Chep
Hernawan dan Sekjen Komite Advokasi Muslim Rohingya-Arakan (KAMRA) Ustad
Bernard Abdul Jabbar.
Menurut
Ustad Jakfar, saat ini telah siap 1000 pemuda Islam untuk masuk ke
Rohingya membela saudara-saudara mereka yang terbantai. Hal ini
dilakukan supaya kaum agama lain tidak lagi menindas umat Islam.
...Saya yakin sampai Ramadhan Rp10 mliyar itu akan terkumpul
Untuk
mempersenjatai lengkap seribu orang itu, kata Ustad Jakfar, diperlukan
dana setidaknya Rp10 miliar. Dana itu akan dihimpun dari umat Islam yang
peduli terhadap nasib umat Islam Rohingya. "Saya yakin sampai Ramadhan
Rp10 mliyar itu akan terkumpul," katanya mantap.
Rencana
ini, lanjut Ustad Jakfar, disampaikan oleh FPI secara terang-terangan
dan terbuka kepada umat Islam. Sebab jika dilakukan tertutup justru akan
dimanfaatkan Densus 88 untuk menterorisasi umat. "Jangan sampai
dimanfaatkan oleh Densus 88. Kita dipojokin lagi," katanya.
Supaya
tidak dianggap melanggar hukum Indonesia, rencananya semua peralatan
jihad akan dibeli di luar Indonesia. "Tujuannya suapaya mereka (Myanmar)
gentar, kalau kita betul-betul menekan. Sebab kalau tak ada AS, siapa
sih Myanmar?," pungkasnya. [Widad]
Sumber: VOA Islam.com
Sumber: VOA Islam.com
No comments:
Post a Comment