JAKARTA (Arrahmah.com)
– Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
menggandeng ormas yang masih kontroversial, Lembaga Dakwah Islam Indonesia
(LDII), untuk menyosialisasikan program-program usungan Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta.
***
“Saya hanya ingin menyampaikan
hal-hal yang berkaitan dengan program pemerintah yang nanti bisa dikaitkan
dengan LDII,” kata Jokowi di kantor DPP LDII DKI Jakarta, Kamis (28/3/2013),
sembari menyebut program-program seperti normalisasi Sungai Ciliwung, Kali
Sunter, Pesanggrahan, dan Angke yang harus memindahkan sebagian warga yang
tinggal di tepi sungai.
“Kan LDII di mana-mana, titip-titip
kalau imam di masjid tolong sampaikan bahwa tinggal di badan sungai melanggar
aturan,” kata Jokowi.
Jokowi mengakui tokoh agama lebih
mudah mendekati masyarakat karena lebih dipercayai masyarakat, sedangkan dia
sendiri mengaku sudah melakukan pendekatan sosial seperti beberapa kali
mendatangi warga di bantaran kali dan sungai.
“Tapi saya ke sana belum ngomong
soal pemindahan atau relokasi. Cuma bagi-bagi tas, buku dan beras,” katanya.
Jokowi juga meminta tokoh agama ikut
menyampaikan soal penggunaan Kartu Jakarta Sehat (KJS) karena selama ini banyak
warga yang langsung mendatangi rumah sakit tanpa meminta rujukan Puskesmas
terlebih dahulu. “Ya jelas aja rumah sakit jadi penuh,” katanya.
LDII adalah ormas yang pada masa
lalu bernama Islam Jamaah, kemudian berganti nama menjadi Lemkari. Karena
ajarannya yang dinilai masih menyimpang, LDII sendiri hingga saat ini masih
belum bisa diterima oleh mayoritas umat Islam dan ormas-ormas Islam.
Sumber: Arrahmah.com
No comments:
Post a Comment