dakwatuna.com - Meskipun genderang perang terhadap
kesucian Islam ditabuh secara meluas di negara-negara Eropa, baik secara
personal, maupun lembaga, terutama terhadap kesucian Al Qur’an, yang
terbaru adalah film “Fitna” di Belanda. Namun penodaan itu tidak
berpengaruh terhadap orang-orang di Barat untuk membaca dan menela’ah Al
Qur’an. Al Qur’an tetap menjadi buku terlaris di Eropa.
Surat Kabar di Belanda “De Telegraaf” menyatakan bahwa penggunaan mushhaf Al Qur’an Elektronik meningkat tajam, sebagai bukti perhatian mereka terhadap Kitab Suci umat Islam. Mereka juga menolak penodaan terhadap Islam dan umatnya.
Lebih lagi setelah diadakannya kegiatan dialog terbuka bersama para pemikir, pegiat media massa di Belanda. Dialog itu menegaskan bahwa “Al Qur’an adalah Kitab ibadah dan hidayah, sedangkan penyitiran ayat oleh pembuat film “Fitna” keluar dari kaidah yang benar.”
Majalah ini juga menyatakan, bahwa semua masjid-masjid di Belanda terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin mengetahui Islam, sekaligus difungsikan sebagai tempat untuk menolak tuduhan yang tidak beralasan itu, dengan cara dialog dan penjelasan yang baik.
Pada waktu yang bersamaan, sebuah LSM Arab Saudi yang bernama “Daarul Bayyinah” mengumumkan dimulainya proyek pembagian Al Qur’an edisi Bahasa Belanda secara gratis, di bawah slogan “Membela Al Qur’an, tidak dengan emosional tapi dengan bukti.”
Di Denmark juga demikian, setelah penodaan berupa karekatur Nabi saw, permintaan Al Qur’an di pasaran naik sacara drastis. Kejadian itu menggugah warga negara di sana untuk mengenal Islam.
Al Qur’an Gratis
ٍMedia Massa harian “Standart” di Belgia membagi-bagikan terjemah Al Qur’an edisi bahasa setempat secara cuma-cuma.
Media ini juga membagikan buku “Islam Sekarang” secara gratis. Isi buku ini adalah pengenalan terhadap Islam, dulu, sekarang dan masa depan Islam. Dijabarkan juga tentang aqidah, ibadah seperti shalat, shaum, haji dan informasi tentang negara-negara Islam dan peristiwa-peristiwa penting Islam lainnya dari zaman ke zaman.
Peristiwa 11 September memiliki peran besar bagi bertambahnya penerimaan orang-orang Eropa dan Amerika terhadap Islam dan Al Qur’an.
Media massa di Amerika mengadakan perjalanan dan kajian di setiap perpustakaan di Washinton, London, dan Paris; menyimpulkan bahwa makin kuatnya penerimaan para pengunjung dan pembaca terhadap buku-buku Islam. Tentang ilmu-ilmu syari’ah dan terutama Al Qur’an. Demikian juga peredaran buku-buku Islam dan Kitab Al Qur’an meluas di banyak negara bagian di Amerika. (it/ut)
Redaktur: Hendra
Sumber: Dakwatuna.com
***
Surat Kabar di Belanda “De Telegraaf” menyatakan bahwa penggunaan mushhaf Al Qur’an Elektronik meningkat tajam, sebagai bukti perhatian mereka terhadap Kitab Suci umat Islam. Mereka juga menolak penodaan terhadap Islam dan umatnya.
Lebih lagi setelah diadakannya kegiatan dialog terbuka bersama para pemikir, pegiat media massa di Belanda. Dialog itu menegaskan bahwa “Al Qur’an adalah Kitab ibadah dan hidayah, sedangkan penyitiran ayat oleh pembuat film “Fitna” keluar dari kaidah yang benar.”
Majalah ini juga menyatakan, bahwa semua masjid-masjid di Belanda terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin mengetahui Islam, sekaligus difungsikan sebagai tempat untuk menolak tuduhan yang tidak beralasan itu, dengan cara dialog dan penjelasan yang baik.
Pada waktu yang bersamaan, sebuah LSM Arab Saudi yang bernama “Daarul Bayyinah” mengumumkan dimulainya proyek pembagian Al Qur’an edisi Bahasa Belanda secara gratis, di bawah slogan “Membela Al Qur’an, tidak dengan emosional tapi dengan bukti.”
Di Denmark juga demikian, setelah penodaan berupa karekatur Nabi saw, permintaan Al Qur’an di pasaran naik sacara drastis. Kejadian itu menggugah warga negara di sana untuk mengenal Islam.
Al Qur’an Gratis
ٍMedia Massa harian “Standart” di Belgia membagi-bagikan terjemah Al Qur’an edisi bahasa setempat secara cuma-cuma.
Media ini juga membagikan buku “Islam Sekarang” secara gratis. Isi buku ini adalah pengenalan terhadap Islam, dulu, sekarang dan masa depan Islam. Dijabarkan juga tentang aqidah, ibadah seperti shalat, shaum, haji dan informasi tentang negara-negara Islam dan peristiwa-peristiwa penting Islam lainnya dari zaman ke zaman.
Peristiwa 11 September memiliki peran besar bagi bertambahnya penerimaan orang-orang Eropa dan Amerika terhadap Islam dan Al Qur’an.
Media massa di Amerika mengadakan perjalanan dan kajian di setiap perpustakaan di Washinton, London, dan Paris; menyimpulkan bahwa makin kuatnya penerimaan para pengunjung dan pembaca terhadap buku-buku Islam. Tentang ilmu-ilmu syari’ah dan terutama Al Qur’an. Demikian juga peredaran buku-buku Islam dan Kitab Al Qur’an meluas di banyak negara bagian di Amerika. (it/ut)
Redaktur: Hendra
Sumber: Dakwatuna.com
No comments:
Post a Comment