Karena
urgennya pemahaman terhadap makhluk Allah yang satu ini, ditambah beberapa
kekeliruan pemahaman yang ada di tengah-tengah masyarakat. Semoga bermanfaat.
Jin Tertutup dari Pandangan Manusia
Disebutkan dalam hadits riwayat Ath Thobroni dan Al Hakim dengan sanad shahih, jin itu ada tiga kelompok:
***
Jin Tertutup dari Pandangan Manusia
Perlu diketahui bahwa jin berada di
alam yang berbeda, bukan di alam manusia, bukan pula di alam malaikat.
Jin dinamakan jin karena mereka
tertutup dari pandangan manusia. Ibnu ‘Aqil mengatakan bahwa jin disebut jin
karena mereka menjauh dan tertutup dari pandangan manusia. Demikian nukilan
dari Aakamul Marjaan fii Ahkamil Jaan. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ
مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ
“Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat
mereka.” (QS. Al A’raf: 27).
Jin Diciptakan dari Api
Jin diciptakan dari api sebagaimana
disebutkan dalam tiga dalil berikut ini,
وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ
مِنْ نَارِ السَّمُومِ
“Dan Kami telah menciptakan jin
sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al Hijr: 27).
Begitu pula disebutkan dalam surat
Ar Rahman,
وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ
نَارٍ
“Dan Dia menciptakan jin dari
nyala api.” (QS. Ar Rahman: 15).
Dalam hadits yang dikeluarkan oleh
Imam Muslim, dari ‘Aisyah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ
وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ
“Malaikat diciptakan dari cahaya.
Jin diciptakan dari nyala api. Adam diciptakan dari apa yang telah ada pada
kalian.” (HR. Muslim no. 2996).
Jin Diciptakan Lebih Dulu daripada Manusia
Sebagaimana disebutkan dalam ayat,
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ
صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (26) وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ
نَارِ السَّمُومِ (27)
“Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari
api yang sangat panas” (QS. Al Hijr: 26-27).
Bentuk Fisik Jin
Kita tidaklah bisa memastikan bentuk
fisik jin kecuali berdasarkan dalil. Di antara dalil menyebutkan bahwa jin
memiliki qolbun (jantung, hati). Sebagaimana disebutkan dalam ayat,
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ
كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا
وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آَذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا
أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
“Dan sesungguhnya Kami jadikan
untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai
hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al
A’raf: 179). Di dalam ayat ini disebutkan pula bahwa jin di samping memiliki
hati (jantung), juga memiliki mata dan telinga. Bahkan setan memiliki suara
sebagaimana disebutkan dalam ayat,
وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ
مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ
“Dan hasunglah siapa yang kamu
sanggupi di antara mereka dengan suaramu (ajakanmu)” (QS. Al Isra’: 64).
Ayat di atas membicarakan tentang setan (iblis).
Bahkan dalam berbagai hadits
juga disebutkan bahwa setan memiliki lisan, jin itu makan, minum, dan tertawa,
juga disebutkan berbagai sifat lainnya.
Berbagai Sebutan untuk Jin
Ada berbagai macam penyebutan jin
dalam bahasa Arab:
- Untuk jin murni, maka disebut jinni
- Untuk yang tinggal bersama manusia disebut ‘aamir, bentuk pluralnya adalah ‘ammaar
- Jin yang mengganggu anak kecil disebut arwah
- Yang jahat dan sering mengganggu adalah syaithon (setan)
- Yang lebih jahat lagi adalah maarid
- Yang paling jahat dan begitu garang adalah ifriit, bentuk pluralnya adalah ‘afaarit.
Disebutkan dalam hadits riwayat Ath Thobroni dan Al Hakim dengan sanad shahih, jin itu ada tiga kelompok:
- Jin yang terbang di udara
- Jin yang berbentuk ular dan anjing
- Jin yang lepas dan berjalan
Demikian bahasan ringkas untuk
serial perdana ini. Moga Allah mudahkan untuk dilanjutkan pada serial
berikutnya.
Hanya
Allah yang memberi taufik.
Referensi:
‘Alamul Jin wasy Syaithon, Syaikh Prof. Dr. ‘Umar bin Sulaiman bin ‘Abdullah Al
Asyqor, terbitan Darun Nafais, cetakan kelimabelas, tahun 1423 H.
—
Sumber: Muslim.Or.Id
[dengan perubahan seperlunya]
No comments:
Post a Comment