PEMUNCULAN Adi Bing Slamet di media dan berbicara soal praktek misterius
Eyang Subur, membangkitkan keberanian banyak orang untuk ikut
menyuarakan cerita yang sama.
Senin (25/3) petang, Adi bersama puluhan orang yang mengaku sebagai korban Eyang Subur, menggelar jumpa pers di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.
"Demi Allah saya enggak nyangka bakal begini besar. Apa yang saya lakukan adalah untuk selamatkan teman saya, dan selamatkan ummat," kata Adi.
Adi kemugian memperkenalkan beberapa di antara rekan-rekannya yang hadir. Salah satunya Arya Wiguna.
"Arya ini keluarganya dihancurkan, sehancur-hancurnya. Ekonominya hancur, rumah tangganya berantakan, sempat dibikin gila, sampai mau gantung diri," tutur Adi.
"Saya kenal Subur September tahun 2000 lewat Septian Dwicahyo," kata Arya.
"Waktu itu saya serahkan mobil saya, keponakan istri saya diambil, dijadikan istri keenam. Bapaknya nengok engak boleh, kalau mau nengok, enggak boleh bawa apa-apa," imbuhnya.
Arya terlihat sangat emosional saat menuturkan pengalamannya soal Subur. Dia sempat berteriak, menggebrak meja, dan menantang Subur.
"Nyawa dibayar nyawa, keluargamu akan hancur seperti keluarga saya Subur," wanti Arya.
Dalam jumpa pers itu, Adi dan kawan-kawan menyatakan kesiapan mereka untuk menghadapi Subur.
Di antara para korban tanpak pula seorang ibu yang dulu moncer berkat peran antagonisnya sebagai 'Ibu Subangun' di salah satu serial legendaris TVRI "Keluarga Rahmat".
(ari/gur)
Sumber: Bintang Online
***
Senin (25/3) petang, Adi bersama puluhan orang yang mengaku sebagai korban Eyang Subur, menggelar jumpa pers di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.
"Demi Allah saya enggak nyangka bakal begini besar. Apa yang saya lakukan adalah untuk selamatkan teman saya, dan selamatkan ummat," kata Adi.
Adi kemugian memperkenalkan beberapa di antara rekan-rekannya yang hadir. Salah satunya Arya Wiguna.
"Arya ini keluarganya dihancurkan, sehancur-hancurnya. Ekonominya hancur, rumah tangganya berantakan, sempat dibikin gila, sampai mau gantung diri," tutur Adi.
"Saya kenal Subur September tahun 2000 lewat Septian Dwicahyo," kata Arya.
"Waktu itu saya serahkan mobil saya, keponakan istri saya diambil, dijadikan istri keenam. Bapaknya nengok engak boleh, kalau mau nengok, enggak boleh bawa apa-apa," imbuhnya.
Arya terlihat sangat emosional saat menuturkan pengalamannya soal Subur. Dia sempat berteriak, menggebrak meja, dan menantang Subur.
"Nyawa dibayar nyawa, keluargamu akan hancur seperti keluarga saya Subur," wanti Arya.
Dalam jumpa pers itu, Adi dan kawan-kawan menyatakan kesiapan mereka untuk menghadapi Subur.
Di antara para korban tanpak pula seorang ibu yang dulu moncer berkat peran antagonisnya sebagai 'Ibu Subangun' di salah satu serial legendaris TVRI "Keluarga Rahmat".
(ari/gur)
Sumber: Bintang Online
No comments:
Post a Comment