Jasad
mayat yang masih utuh ini benar-benar ditemukan di zaman ini walau
kejadiannya hampir 1.400an tahun lalu. Sain dan tehnologi tidak bisa
menjelaskan fenomena ini. Hanya berdasarkan firman Allah yang tertulis
dalam al Qur’an, ”Janganlah kamu mengira orang-orang yang gugur dijalan
Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Rabbnya dengan mendapat
rezeki". (QS.Ali Imran:169).
Bahkan lebih rinci dalam sebuah
hadits, “Menjelang perang Uhud ayahku memanggilku pada malam hari. Ia
berkata,’Aku merasa akan menjadi orang pertama yang gugur diantara
sahabat rasulullah. Sungguh aku tidak meninggalkan seorangpun yang lebih
aku sayangi dibanding kamu disamping diri Rasululullah. Sesungguhnya
aku memiliki hutang maka lunasilah. Dan, bersikaplah yang baik kepada
sudara-saudara perempuanmu. Keesokan harinya iapun menjadi orang yang
pertama gugur. Ia dimakamkan bersama yang lain dalam satu kubur. Tetapi
hatiku merasa kurang nyaman membiarkan ayahku berbagi
kubur dengan orang lain. Karenanya selang eman bulan kemudian, aku
membongkar makamnya dan mengeluarkannya. Ajaib, jazadnya masih utuh
seperti ketika aku menguburkannya”. (HR Bukhari dari Jabir bin Abdillah)
Dan dibuktikan dengan fakta, dari penuturan DR. Thariq Suwaidan dalam
buku Silsilah nya yaitu Qisoh Annihayah. Dan dalam buku “JASAD PARA
SYUHADA TAK MEMBUSUK” karya Dr. Abdul Hamid Al-Qudhah, penerbit Zam-Zam.
“Telah menceritakan kepadaku Syekh Mahmud Showwaf rahimahullah, bahwa
beliau salah satu dari pembesar ulama yang di undang untuk Proses
peguburan kembali para Syuhadaa’Uhud para Sahabat radhiyallahu anhum,
yang mana telah di ketahui tempat asal tersebut telah di landa banjir
sehingga makam para pahlawan uhud ini terkuak dan jasad jasad mereka
terlihat. Lalu diadakan penguburan kembali. (Banjir pertamakali pernah
terjadi pada tahun 46 Hijriah (667 M) atau 43 tahun setelah Perang Uhud,
jasad jasad mereka mengapung). “Salah satu dari jasad mereka yang aku
pendam adalah Hamzah Bin Abdil Muthollib radhiyallahu anhuma”.
“Jasad beliau aku lihat sosok seorang yang gemuk dengan kondisi hidung
dan kedua telinganya terpotong, perut nya terkoyak dengan posisi beliau
menaruh tangannya diatas perutnya” (akibat perang persis seperti dalam
hadits-pent). “Kemudian tatkala kami mengangkatnya dan membopongnya,
dari tangannya mengalirlah darah segar”.
No comments:
Post a Comment