**

Thursday, March 7, 2013

Kabareskrim Ancam Jika Densus Dibubarkan, Bom Akan Bermunculan

JAKARTA, Muslimdaily.net - Wacana pembubaran Detasemen Khusus (Densus) 88 yang belakangan ini kencang disuarakan ormas-ormas Islam dan sejumlah pihak, ternyata membuat gerah dan mendapat penentangan keras dari Polri.
Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Sutarman 'mengancam', jika detasemen yang sudah 10 tahun menangani terorisme itu dibubarkan, ledakan bom akan sering terjadi di Indonesia.

“Bila benar Densus 88 harus bubar, mungkin bom demi bom akan mewarnani Indonesia lagi seperti beberapa tahun silam,” ujar jenderal bintang tiga di Gedung Bareskrim Polri Jakarta Selatan, Rabu (6/3).

Menurut Korps baju coklat itu, bubarnya Densus 88 malah akan menyebabkan situasi di bumi Indonesia semakin kacau, khususnya mengenai pengendalian keamanan.
Mengklaim bukan bermaksud menakut-nakuti, kata Sutarman, hanya Densus 88 yang selama ini fokus menangani terorisme. Segala rencana, upaya intelegensi hingga taktik dalam membasmi teroris menurutnya sudah matang dikuasai detasemen antiteror ini.
Sehingga, menurutnya jika tanpa Densus 88, kepolisian akan sering kecolongan oleh peristiwa bom yang dilakukan teroris.
Pria yang pernah menjadi ajudan mantan presiden Gus Dur ini pun tegas mengatakan, bubarnya Densus 88 adalah kemunduran bagi upaya negara dalam menangani teroris.
“Densus 88 bubar teroris menang. Jadi jangan masyarakat terpancing oleh isu-isu yang membuat Densus 88 layak dibenci,” kata dia.
Pembubaran Densus
Beberapa pekan terakhir, sejumlah Organisasi Masyarakat (ormas) Islam bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, mendatangi Mabes Polri dan DPR mendesak agar Densus 88 dibubarkan karena banyak melakukan pelanggaran HAM.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr Din Syamsuddin, KH Amidhan dari MUI Pusat dan sejumlah delegasi pimpinan ormas-ormas Islam bahkan menemui Kapolri Jendral Timur Pradopo. Mereka mendesak pembubaran Densus 88, ormas Islam juga membawa bukti video dugaan pelanggaran HAM berat yang dilakukan Densus 88 saat melakukan aksi di lapangan.
Tak hanya ormas Islam, Indonesia Police Watch (IPW) dan Kontras juga mendukung pembubaran algojo lapangan Polri tersebut. 
"Sebenarnya sudah banyak keluhan publik terhadap sikap dan prilaku Densus 88. Antara lain anggota Densus yang cenderung menjadi algojo ketimbang sebagai aparat penegak hukum yang melumpuhkan tersangka, untuk kemudian di bawa ke pengadilan," ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam rilisnya, Sabtu (2/3/2013). [mzf]
Sumber: muslimdaily.net


***

No comments:

Post a Comment

****