**

Thursday, March 28, 2013

Amerika Terancam Bubar


Masih teringat Dulu tahun 2000an, saat Penulis mengikuti sebuah Seminar / talk Show Saat Amerika dibawah George W Bush akan melakukan Invansi ke Afganistan. 

      Disana Seorang pembicara berkata yang kurang lebih seperti ini:

,"Uni Sovyet saja bubar setelah melawan Pejuang afganistan, Maka Amerika pun Akan Bubar". 


      Ternyata dan tenyata kini benih benih bubarnya AS Mulai terasa , Setelah pemilihan presiden, beberapa petisi negara bagian AS muncul meminta pemerintahan Obama untuk mengabulkan pengajuan negara-negara bagian AS tersebut untuk memisahkan diri dari Amerika Serikat dengan tujuan untuk membentuk pemerintahan mereka sendiri. 

      Dilaporkan Lousiana adalah negara bagian pertama yang mengajukan petisi yang disusul oleh Texas. Negara-negara bagian lainnya yang mengikuti langkah Lousiana dan Texas adalah:

Alabama, Arkansas, Colorado, Florida, Georgia, Indiana, Kentucky, Michigan, Missisipi, Missouri, Montana, New Jersey, New York, North Carolina, North Dakota, Oregon, South Carolina dan Tennessee. 

      Kemungkinan Gedung Putih akan segera dipaksa oleh aturannya untuk memeriksa permohonan tersebut. setelah Obama dipilih kembali sebagai presiden, situs Gedung Putih menerima petisi yang meminta pemerintah untuk mengizinkan Lousiana untuk memisahkan diri. 

      Jika 25.000 orang mendandatangani petisi tersebut pada 7 Desember mendatang, maka Lousiana akan meminta respon dari pemerintahan Obama, berdasarkan aturan yang dipublikasikan oleh program Whitehouse Online "We the People." 

      Sebelumnya Petisi Lousiana telah mengumpulkan lebih dari 13.197 tandatangan. Sementara Texas telah mendapatkan 17.260 pendukung. Awalnya Petisi serupa dari 18 negara bagian lainnya dimulai pada 9 November. 

      Dan laporan terbaru ( 16/11/2012 ) menunjukan yang Awalnya 20 Petisi, kini Hampir seratus persen dari 50 negara bagian di Amerika Serikat, menuntut kemerdekaan. 

      Resesi ekonomi dan kepincangan sosial adalah pemicu mosi tidak percaya warga negara kepada pemerintahan di Washington. Hal ini menunjukkan banyak rakyat AS yang kecewa dengan pemerintahan Obama. 





*Dari Berbagai Sumber
***

No comments:

Post a Comment

****