JAKARTA (voa-islam.com) -
Menanggapi sikap pecalang Hindu Bali yang menantang perang puputan,
serta pernyataan arogan Aliansi Hindu Muda Indonesia (AHMI) terhadap MUI
dan Ormas Islam yang menolak Miss World, Wakil Amir Majelis Mujahidin
Indonesia (MMI), ustadz Abu Muhammad Jibril Abdurrahman, tidak gentar
sedikit pun.
Hal itu
ditegaskan ulama yang pernah memiliki pengalaman jihad di Afghanistan
dan Moro Filipina ini di hadapan ribuan umat Islam dalam aksi menolak
Miss World yang digelar Forum Umat Islam (FUI).
“Dia
akan siap berperang puputan supaya pelacur hari ini terlindungi, supaya
misi ini terlaksana dia siap mengerahkan seluruh rakyat bali,
pendeta-pendeta Bali untuk berperang melawan umat Islam,” kata ustadz
Abu Jibril di Bundaran Hotel Indonesia, Selasa (3/9/2013).
Ustadz
Abu Jibril yang pernah berkiprah dalam jihad Ambon dan Poso di tahun
2000-an ini menegaskan pasukan mujahidin akan menghadapi perang puputan
pecalang hindu dengan jihad fi sablilillah.
...kami dari Majelis Mujahidin sudah menyiapkan pasukan kami untuk berjihad di jalan Allah
“Kita
perang kita mati, tidak perang juga mati. Kita berani kita mati, kita
takut kita mati. Tetapi ada bedanya, orang yang berperang di jalan
Allah, Allah janjikan surga. Oleh karena itu jamaah sekalian perlu
kiranya untuk membangkitkan semangat kita dimana kami dari Majelis
Mujahidin sudah menyiapkan pasukan kami untuk berjihad di jalan Allah,”
tuturnya.
MMI pun
dalam rilisnya menyatakan perang terhadap penyelenggaraan Miss World dan
menyerukan kepada seluruh umat Islam menggagalkan acara Miss World.
- Menyatakan PERANG terhadap penyelenggaraan acara Miss World di seluruh wilayah Indonesia.
- Menuntut pemerintah Indonesia untuk membatalkan penyelenggaraan Miss World tersebut.
- Menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia, apapun agamanya, untuk menggagalkan penyelenggaraan Miss World tersebut.
Demikian
rilis yang ditandatangani Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin, ustadz
Irfan S. Awwas (Ketua) dan Ustadz M. Shabbarin Syakur (Sekum) serta
disetujui ustadz Muhammad Thalib. [Ahmed Widad]
Sumber: VOA Islam.com
No comments:
Post a Comment