Seringkali para misionaris mengejek nabi Muhammad saw tidak diberikan
mukjizat satupun. dan mereka mencoba membanding-bandingkan dengan Yesus
atau musa yang diberikan Mukjizat oleh Allah. dan tak jarang ‘ejekan-ejekan mereka’ menggunakan ayat-ayat Al-qur’an, dengan mengutip secara sepotong: sebagai contoh mereka sering berargumentasi dengan ayat ini..
37] Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: “Mengapa tidak
diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?”
sekilas memperhatikan ayat diatas apa yang menjadi argumentasi mereka
benar-benar sesuai dengan ayat Al-qur’an tetapi untuk menghadapi para
Misionaris yang suka berargumentasi dengan ayat al-qur’an perlu sekali
kita cek ayat yang disampaikannya. apakah ayat yang disampaikan utuh
, atau mereka bersikap curang dengan mengutip secara sepotong,dan juga
perlu sekali kita perhatikan juga konteks ayat yang dijadikan
argumentasi , yaitu dengan memperhatikan ayat-ayat sebelum dan
sesudahnya.
kita cek Qs 6:37
37] Dan mereka berkata:
“Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari
Tuhannya?” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu
mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”.
mereka
mengutip ayat yang menjelaskan tentang tuduhan tetapi mereka sengaja
‘membuang/ menutupi jawaban dari tuduhan tersebut. dan yang paling
penting tetapi mereka tidak perhatikan adalah kebanyakan para penuduh
tersebut membuat tuduhan karena oleh ketidak tahuannya saja
apalagi kalau kita perhatikan ayat sebelum dan sesudahnya
QS 6:36-39 [36] Hanya orang-orang yang mendengar sajalah yang mematuhi
(seruan Allah), dan orang-orang yang mati (hatinya), akan dibangkitkan
oleh Allah, kemudian kepada-Nya-lah mereka dikembalikan. 37] Dan
mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: “Mengapa tidak diturunkan
kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah:
“Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi kebanyakan
mereka tidak mengetahui”. [38] Dan tiadalah binatang-binatang yang
ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya,
melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu
pun di dalam Al Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.
[39] Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu
dan berada dalam gelap gulita. Barang siapa yang dikehendaki Allah
(kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya. Dan barang siapa yang
dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikannya
berada di atas jalan yang lurus dengan memperhatikan ayat sebelum
dan sesudahnya justru sikap para misionaris yang berargumentasi dengan
‘potongan ayat 37′ justru mempermalukan diri sendiri,karena dengan ayat
diatas membongkar tentang mereka. dan paling penting soal mukjizat adalah bahwa semua itu karena atas Izin Allah
38. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu
dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak
ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat)
melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan mukjizat-mukjizat yang
diberikan kepada Muhammad yang banyak orang tidak mengetahuinya
1. Pohon kurma berbuah seketika
Diriwayatkan oleh Jabir:
Sewaktu Bapakku meninggal, ia masih mempunyai utang yang banyak.
Kemudian, aku mendatangi Rasulullah saw untuk melaporkan kepada Beliau
mengenai utang bapakku. Aku berkata kepada Rasulullah: Ya Rasulullah,
bapakku telah meninggalkan banyak hutang. Aku sendiri sudah tidak
mempunyai apa-apa lagi kecuali yang keluar dari pohon kurma. Akan tetapi
pohon kurma itu sudah dua tahun tidak berbuah. Hal ini sengaja aku
sampaikan kepada Rasulullah agar orang yang memiliki piutang tersebut
tidak berbuat buruk kepadaku. Kemudian Rasulullah mengajakku pergi ke
kebun kurma. Sesampainya disana beliau mengitari pohon kurmaku yang
dilanjutkan dengan berdo’a. Setelah itu beliau duduk seraya berkata
kepadaku, “Ambillah buahnya.” Mendengar perintah Rasulullah saw
tersebut, aku langsung memanjat pohon kurma untuk memetik buahnya yang
tiba-tiba berbuah. Buah kurma itu kupetik sampai cukup jumlahnya untuk
menutupi utang bapakku, bahkan sampai lebih. (Sahih Bukhari Juz 4 no
780)
2. Air memancar dari sela-sela jari Beliau saw
Diriwayatkan oleh ‘Abdullah:
“Dalam pandangan kami mukjizat adalah anugerah Allah, tetapi dalam
pandangan kalian mukjizat adalah peringatan. Suatu ketika kami menyertai
Rasulullah saw dalam sebuah perjalanan dan kami nyaris kehabisan air.
Nabi saw bersabda: “Bawalah kemari air yang tersisa!” orang-orang
membawa kantung yang berisi sedikit air. Nabi saw memasukkan telapak
tangannya kedalam kantung itu dan berkata, “Mendekatlah pada air yang
diberkahi dan ini berkah dari Allah.” Aku melihat air memancar dari
sela-sela jemari tangan Rasulullah saw.” (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).
Diriwayatkan oleh Anas:
“Semangkuk air dibawa kehadapan Nabi saw di Al Zawra. Nabi saw
memasukkan kedua telapak tangannya kedalam mangkok itu dan air memancar
dari jari-jemarinya. Semua orang berwudhu dengan air itu. Qatadah
berkata kepada Anas, “Berapa orang yang hadir pada waktu itu?” Anas
menjawab, “Tiga ratus orang atau mendekati tiga ratus orang.” (Sahih
Bukhari, juz 4 no 772). Lihat juga : (Sahih Bukhari juz 4 no 777) (Sahih
Bukhari juz 1 no 340)
3. Hujan Lebat dan Banjir
Diriwayatkan oleh Anas:
Pernah lama Madinah tidak turun hujan, sehingga terjadilah kekeringan
yang bersangatan. Pada suatu hari Jum’at ketika Rasulullah saw sedang
berkotbah Jum’at, lalu berdirilah seorang Badui dan berkata: “Ya
Rasulullah, telah rusak harta benda dan lapar segenap keluarga,
doakanlah kepada Allah agar diturunkan hujan atas kita. Berkata Anas :
Mendengar permintaan badui tersebut, Rasulullah mengangkat kedua
tangannya kelangit (berdo’a). Sedang langit ketika itu bersih, tidak ada
awan sedikitpun. Tiba-tiba berdatanganlah awan tebal sebesar-besar
gunung. Sebelum Rasulullah saw turun dari mimbarnya, hujan turun dengan
selebat-lebatnya, sehingga Rasulullah saw sendiri kehujanan, air
mengalir melalui jenggot Beliau. Hujan tidak berhenti sampai Jum’at yang
berikutnya, sehingga kota Madinah mengalami banjir besar, rumah-rumah
sama terbenam. Maka datang Orang Badui berkata kepada Rasulullah saw: Ya
Rasulullah, sudah tenggelam rumah-rumah, karam segala harta benda.
Berdo’alah kepada Allah agar hujan diberhentikan diatas kota Madinah
ini, agar hujan dialihkan ketempat yang lain yang masih kering.
Rasulullah saw kemudian menengadahkan kedua tangannya ke langit berdo’a:
Allahuma Hawaaliinaa Wa laa Alainaa (Artinya: Ya Allah turunkanlah
hujan ditempat-tempat yang ada disekitar kami, jangan atas kami).
Berkata Anas: Diwaktu berdo’a itu Rasulullah saw menunjuk dengan
telunjuk beliau kepada awan-awan yang dilangit itu, seakan-akan Beliau
mengisyaratkan daerah-daerah mana yang harus didatangi. Baru saja
Rasulullah menunjuk begitu berhentilah hujan diatas kota Madinah.(Sahih
Bukhari, juz 8 no 115).
4. Sakit mata Ali sembuh dengan dengan hanya ditiup dan dido’akan oleh Rasulullah saw
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab shahihnya,
bahwa Rasulullah saw bersabda pada saat peristiwa penaklukkan Khaibar :
“Esok hari aku (Nabi saw) akan memberikan bendera kepada seorang yang
akan diberikan kemenangan oleh Allah swt melalui tangannya, sedang ia
mencintai Allah dan Rasulnya, dan Allah dan Rasulnya mencintainya”.
Maka semua orangpun menghabiskan malam mereka seraya bertanya-tanya
didalam hati, kepada siapa diantara mereka akan diberi bendera itu.
Hingga memasuki pagi harinya masing-masing mereka masih mengharapkannya.
Kemudian Rasulullah saw bertanya: “Kemana Ali?” lalu ada yang
mengatakan kepada beliau bahwa Ali sedang sakit kedua matanya. Lantas
Rasulullah saw meniup kedua mata Ali seraya berdoa untuk kesembuhannya.
Sehingga sembuhlah kedua mata Ali seakan-akan tidak terjadi apa-apa
sebelumnya. Lalu Rasulullah saw memberikan bendera itu kepadanya. (Sahih
Bukhari).
5. Makanan sedikit dimakan banyak orang
Diriwayatkan daripada Jabir bin Abdullah r.a katanya:
Semasa parit Khandak digali, aku melihat keadaan Rasulullah s.a.w dalam
keadaan sangat lapar. Maka akupun segera kembali ke rumahku dan
bertanya kepada isteriku, apakah engkau mempunyai sesuatu (makanan)?
Kerana aku melihat Rasulullah s.a.w tersangat lapar. Isteriku
mengeluarkan sebuah beg yang berisi satu cupak gandum, dan kami
mempunyai seekor anak kambing dan beberapa ekor ayam. Aku lalu
menyembelihnya, manakala isteriku menumbuk gandum. Kami sama-sama
selesai, kemudian aku memotong-motong anak kambing itu dan memasukkannya
ke dalam kuali. Apabila aku hendak pergi memberitahu Rasulullah s.a.w,
isteriku berpesan: Jangan engkau memalukanku kepada Rasulullah s.a.w dan
orang-orang yang bersamanya. Aku kemudiannya menghampiri Rasulullah
s.a.w dan berbisik kepada Baginda: Wahai Rasulullah! Kami telah
menyembelih anak kambing kami dan isteriku pula menumbuk satu cupak
gandum yang ada pada kami. Karena itu, kami menjemput baginda dan
beberapa orang bersamamu. Tiba-tiba Rasulullah s.a.w berseru: Wahai ahli
Khandak! Jabir telah membuat makanan untuk kamu. Maka kamu semua
dipersilakan ke rumahnya.
Rasulullah s.a.w kemudian bersabda kepadaku:
Jangan engkau turunkan kualimu dan jangan engkau buat roti adonanmu
sebelum aku datang. Aku pun datang bersama Rasulullah s.a.w mendahului
orang lain. Aku menemui isteriku. Dia mendapatiku lalu berkata: Ini
semua adalah karena kamu, aku berkata bahawa aku telah lakukan semua
pesananmu itu. Isteriku mengeluarkan adonan roti tersebut, Rasulullah
s.a.w meludahinya dan mendoakan keberkatannya. Kemudian Baginda menuju
ke kuali kami lalu meludahinya dan mendoakan keberkatannya. Setelah itu
Baginda bersabda: Sekarang panggillah pembuat roti untuk membantumu dan
cedoklah dari kualimu, tapi jangan engkau turunkannya. Ternyata kaum
muslimin yang datang adalah sebanyak seribu orang. Aku bersumpah demi
Allah, mereka semua dapat memakannya sehingga kenyang dan pulang
semuanya. Sementara itu kuali kami masih mendidih seperti sediakala.
Demikian juga dengan adonan roti masih tetap seperti asalnya.
Sebagaimana kata Ad-Dahhak: Masih tetap seperti asalnya. (Sahih Bukhari,
Muslim, kitab Minuman).
Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang
Diriwayatkan daripada Abdul Rahman bin Abu Bakar r.a katanya
Kami dengan sejumlah seratus tiga puluh orang sedang bersama Nabi
s.a.w. Nabi s.a.w bertanya: Adakah salah seorang di antara kamu
mempunyai makanan? Didapati ada seorang yang mempunyai kira-kira satu
gantang gandum atau seumpamanya, lalu diadunkannya. Kemudian datang
seorang lelaki tinggi dan kusut rambutnya membawa kambing-kambing untuk
dijual. Nabi s.a.w bertanya: Adakah ianya untuk dijual atau dihadiahkan?
Lelaki itu menjawab: Tidak! Bahkan ianya untuk dijual! Maka dibeli
daripadanya seekor kambing. Setelah disembelih, Rasulullah s.a.w
memerintahkan supaya diambil hatinya untuk dipanggang. Dia (Abdul Rahman
bin Abu Bakar) berkata: Demi Allah! Setiap seratus tiga puluh orang
itu, kesemuanya mendapat sepotong hati kambing daripada Rasulullah
s.a.w. Jika orang itu ada bersama, maka Rasulullah s.a.w memberikannya.
Jika sebaliknya, Rasulullah s.a.w menyimpan untuknya. Makanan itu
dibagikan kepada dua talam. Kami makan dari kedua talam itu sehingga
kenyang. Lebihan yang terdapat pada kedua talam tersebut dibawa ke atas
unta atau mungkin juga riwayatnya begitu. (Sahih Bukhari, Muslim, kitab
Minuman)
Roti sedikit cukup untuk orang banyak
Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya:
Abu Talhah telah berkata kepada Ummu Sulaim: Aku mendengar suara
Rasulullah s.a.w begitu lemah. Tahulah aku baginda dalam keadaan lapar.
Apakah engkau mempunyai sesuatu? Ummu Sulaim menjawab: Ya! Kemudiannya
dia menghasilkan beberapa buku roti dari gandum dan setelah itu,
mengambil kain tudungnya dan membungkus roti itu dengan separuh kain
tudung, lalu disisipkan di bawah bajuku, sedangkan yang separuh lagi
diselendangkan kepadaku. Selepas itu pula dia menyuruhku pergi ke tempat
Rasulullah s.a.w. Akupun berangkat membawa roti yang dibungkus kain
tudung itu. Aku mendapatkan Rasulullah s.a.w yang sedang duduk di dalam
masjid bersama orang-ramai dan berada di sisi mereka. Rasulullah s.a.w
bertanya: Abu Talhah yang mengutusmu? Aku menjawab: Ya, benar!
Rasulullah s.a.w bertanya lagi: Untuk makanan? Aku menjawab: Ya!
Rasulullah s.a.w bersabda kepada orang-ramai yang bersama baginda:
Bangunlah kamu sekalian! Rasulullah s.a.w lalu berangkat diiringi para
sahabat dan aku berjalan di antara mereka untuk segera memberitahu Abu
Talhah. Maka Abu Talhah berkata: Wahai Ummu Sulaim! Rasulullah s.a.w
telah datang bersama orang yang ramai, padahal kita tidak mempunyai
makanan yang mencukupi untuk mereka. Dia menjawab: Allah dan RasulNya
lebih tahu. Lalu Abu Talhah menjemput Rasulullah s.a.w dan Rasulullah
s.a.w pun masuk bersamanya. Rasulullah s.a.w bersabda: Bawakan ke sini
apa yang ada di sisimu wahai Ummu Sulaim! Ummu Sulaim terus membawa roti
tersebut kepada baginda kemudian memerah bekas lemaknya untuk dijadikan
lauk dimakan dengan roti. Makanan yang dimakan tidak berkurang
justru bertambah tiga kali lipatDiriwayatkan daripada Abdul Rahman bin
Abu Bakar r.a katanya Mereka yang disebut Ashaab As-Suffah adalah
orang-orang miskin. Rasulullah s.a.w pernah bersabda suatu ketika: Siapa
mempunyai makanan untuk dua orang, dia hendaklah mengajak orang yang
ketiga dan sesiapa mempunyai makanan untuk empat orang, dia hendaklah
mengajak orang kelima, keenam atau seperti diriwayatkan dalam Hadis
lain. Abu Bakar r.a datang dengan tiga orang. Nabi pula pergi dengan
sepuluh orang dan Abu Bakar dengan tiga orang yaitu aku, ibu dan bapaku.
Tetapi aku tidak pasti adakah dia berkata: Isteriku dan khadamku berada
di antara rumah kami dan rumah Abu Bakar. Abdul Rahman berkata lagi:
Abu Bakar makan malam bersama Nabi s.a.w dan terus berada di sana
sehinggalah waktu Isyak. Selesai sembahyang, dia kembali ke tempat Nabi
s.a.w lagi, sehinggalah Rasulullah s.a.w kelihatan mengantuk. Sesudah
lewat malam, barulah dia pulang. Isterinya menyusulinya dengan
pertanyaan: Apa yang menghalang dirimu untuk pulang menemui tetamumu?
Abu Bakar berkata: Bukankah engkau telah menjamu mereka makan malam?
Isterinya menjawab: Mereka tidak mau makan sebelum engkau pulang,
padahal anak-anak sudah mempersilakan tetapi mereka tetap enggan. Akupun
berundur untuk bersembunyi. Lalu terdengar Abu Bakar memanggil: Hai
dungu! Diikuti dengan sumpah-serapah. Kemudian dia berkata kepada para
tetamunya: Silakan makan! Barangkali makanan ini sudah tidak enak lagi.
Kemudian dia bersumpah: Demi Allah, aku tidak akan makan makanan ini
selamanya! Abdul Rahman meneruskan ceritanya: Demi Allah, kami tidak
mengambil satupun kecuali sisanya bertambah lebih banyak lagi,
sehinggalah apabila kami sudah merasa kenyang, makanan itu menjadi
bertambah banyak daripada yang sedia ada. Abu Bakar memandangnya
ternyata makanan itu tetap seperti sedia atau bahkan lebih banyak lagi.
Dia berkata kepada isterinya: Wahai saudara perempuanku! Bani Firas
apakah ini? Isterinya menjawab: Tidak! Demi cahaya mataku, sekarang ini
makanan tersebut bertambah tiga kali ganda lebih banyak daripada
sediakala. Lalu Abu Bakar makan dan berkata: Sumpahku tadi adalah dari
syaitan. Dia makan satu suap, kemudian membawa makanan tersebut kepada
Rasulullah s.a.w dan membiarkannya di sana hingga pagi hari. Pada waktu
itu di antara kami (kaum muslimin) dengan suatu kaum akan dilangsungkan
satu perjanjian. Apabila tiba waktunya, kamipun menjadikan dua belas
orang sebagai ketua saksi, masing-masing mengepalai beberapa orang.
Hanya Allah yang tahu berapa orangkah sebenarnya yang diutuskan bersama
mereka. Cuma yang pastinya Rasulullah s.a.w memerintah agar dipanggilkan
mereka kesemuanya. Lalu kesemuanya makan dari makanan yang dibawa oleh
Abu Bakar atau sebagaimana yang diriwayatkan dalam riwayat yang lain.
(Sahih Bukhari, Muslim, Kitab Minuman).
7. Ingatan Abu Hurairah
Abu Hurairah mengeluh kepada Rasulullah saw bahwa dia terlalu pelupa.
Lalu Rasulullah saw membentangkan kainnya diatas tanah, lalu
memegang-megang kainnya dengan tangan beliau. Abu Hurairah disuruh
Rasulullah memeluk kain itu. Sejak itu Abu hurairah tidak pernah
lupa-lupa lagi. Dan beliau terkenal paling banyak menghafal hadis.
(Sahih Bukhari muslim).
8. Bulan Terbelah
“Telah hampir saat (qiamat) dan telah terbelah bulan.” (Quran, 54:1)”
Berita tentang terbelahnya bulan pada jaman Nabi saw banyak
diriwayatkan oleh para Shahabat, sehingga hadis tentang terbelahnya
bulan adalah hadis Muthawatir.
Diriwayatkan oleh Abdullah bin
Masud: “Pada masa hidup Nabi saw, bulan terbelah dua dan melihat ini
Nabi saw bersabda: “Saksikanlah!” (Sahih Bukhari, juz 4 no 830)”
Diriwayatkan oleh Anas: “Ketika orang-orang Mekah meminta Rasulullah
saw untuk menunjukkan mukjizat, maka Nabi menunjukkan bulan yang
terbelah.” (Sahih Bukhari, juz 4 no 831)”
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: “Bulan terbelah menjadi dua pada masa hidup Nabi saw.” (Sahih Bukhari, juz 4 no 832)”
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik: “Orang-orang Mekah meminta Nabi saw
untuk menunjukkan sebuah mukjizat. Maka Beliau menunjukkan bulan yang
terbelah menjadi dua bagian, sehingga gunung h***’ itu dapat mereka
lihat diantara dua belahannya.” (Sahih Bukhari, juz 5 no 208)”
Diriwayatkan oleh ‘Abdullah: “Diwaktu kami bersama-sama Rasulullah saw
di Mina, maka terbelah bulan, lalu sebelahnya berlindung dibelakang
gunung, maka sabda Rasulullah saw: “Saksikanlah!” Saksikanlah!” (Sahih
Bukhari, juz 5 no 209)”
Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin ‘Abbas: “Pada masa hidup Nabi saw bulan terbelah menjadi dua.” (Sahih Bukhari, juz 5 no 210)”
Diriwayatkan oleh ‘Abdullah: “Bulan terbelah menjadi dua.” (Sahih Bukhari, juz 5 no 211)”
dan dari mukjizat-mukjizat diatas yang sering dibahas adalah tentang mukjizat no 8
AS10-31-4645 – What could cause a long indentation on the Moon? First
discovered over 200 years ago with a small telescope, rilles (rhymes
with pills) appear all over the Moon. Three types of rilles are now
recognized: sinuous rilles, which have many meandering curves, arcuate
rilles which form sweeping arcs, and straight rilles, like Ariadaeus
Rille pictured above. Long rilles such as Ariadaeus Rille extend for
hundreds of kilometers. Sinuous rilles are now thought to be remnants of
ancient lava flows, but the origins of arcuate and linear rilles are
still a topic of research. The above linear rille was photographed by
the Apollo 10 crew in 1969 during their historic approach to only
14-kilometers above the lunar surface. Two months later, Apollo 11,
incorporating much knowledge gained from Apollo 10, landed on the Moon.
ketika bukti bukti ini diajukan biasanya para Misionaris sering menggugat kevalidan Informasi.
menghadapi gugatan tersebut maka kita tantang mereka untuk menggunakan
standar yang sama dengan klaim mukjixat yang mereka yakini,yaitu
kevalidan Informasi.
yang paling sering dibahas dan dirpertanyakan adalah soal Bulan terbelah :
sebagai perbandingan informasi bulan terbelah menjadi dua
mukjizat bulan terbelah menjadi dua, saksi mata dan sumber informasi awal adalah
1. Ibnu Abbas2. Anas Bin malik3. Abdullah 4.
yang membukukan hadist / kejadian tersebut adalah:
Imam Bukhari ,lahir di Bukhara, Uzbekistan, Asia Tengah.Nama lengkapnya
adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin
Badrdizbah Al-Ju’fiy Al Bukhari, namun beliau lebih dikenal dengan nama
Bukhari. Beliau lahir pada hari Jumat, tepatnya pada tanggal 13 Syawal
194 H (21 Juli 810 M). Kakeknya bernama Bardizbeh, turunan Persi yang
masih beragama Zoroaster. Tapi orangtuanya, Mughoerah, telah memeluk
Islam di bawah asuhan Al-Yaman el-Ja’fiy. Sebenarnya masa kecil Imam
Bukhari penuh dengan keprihatinan. Di samping menjadi anak yatim, juga
tidak dapat melihat karena buta (tidak lama setelah lahir, beliau
kehilangan penglihatannya tersebut). Ibunya senantiasa berusaha dan
berdo’a untuk kesembuhan beliau. Alhamdulillah, dengan izin dan karunia
Allah, menjelang usia 10 tahun matanya sembuh secara total.
Imam Bukhari adalah ahli hadits yang termasyhur diantara para ahli
hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Ahmad, Imam Muslim,
Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah. Bahkan dalam kitab-kitab
fiqih dan hadits, hadits-hadits beliau memiliki derajat yang tinggi.
Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin
kaum mukmin dalam hal Ilmu Hadits). Dalam bidang ini, hampir semua
ulama di dunia merujuk kepadanya.
Tempat beliau lahir kini
termasuk wilayah Rusia, yang waktu itu memang menjadi pusat kebudayaan
ilmu pengetahuan Islam sesudah Madinah, Damaskus dan Bagdad. Daerah itu
pula yang telah melahirkan filosof-filosof besar seperti al-Farabi dan
Ibnu Sina. Bahkan ulama-ulama besar seperti Zamachsari, al-Durdjani,
al-Bairuni dan lain-lain, juga dilahirkan di Asia Tengah. Sekalipun
daerah tersebut telah jatuh di bawah kekuasaan Uni Sovyet (Rusia), namun
menurut Alexandre Benningsen dan Chantal Lemercier Quelquejay dalam
bukunya “Islam in the Sivyet Union” (New York, 1967), pemeluk Islamnya
masih berjumlah 30 milliun. Jadi merupakan daerah yang pemeluk Islam-nya
nomor lima besarnya di dunia setelah Indonesia, Pakistan, India dan
Cina.
sekarang sebutkan saksi mata dan sumber informasi yang
menceritakan tentang siapa saksi mata / sumber informasi pertama dan
siapa penulis / pengarang Injil tersebut, anda sanggup memberikan
jawaban yang jelas seperti jawaban yang amor berikan ini
Tantangan Baliknya, bisakah mereka menunjukan siapa sumber
Informasi,siapa yang membukukannya dengan jelas sebagaimana penjelasan
ini?
tentang Mukjizat yang sering mereka banggakan,yang
dilakukan Yesus?bahkan lucunya para missionaris mmpilkan hadist palsu
yang bersumber dari Abdullah saba' pentolan syiah
No comments:
Post a Comment