**

Monday, December 25, 2017

Epigenetika: Rekayasa Makanan, Penyebab LGBT Sejak Janin ( I )

(Sang Embun Pagi.Blogger) Epigenetics Warning: What You Eat Today Could Harm The Health of Your Children and Grandchildren. There is no gay or lesbian sex. There is only sex acts that people of any sexual orientation could do or not do. This is social engineering to manufacturing of human and ro controlling human behavior.
Ada desain besar yang harus dipahami oleh semua pihak di balik kampanye LGBT, karena merupakan salah satu “alat tunggangan” dari agenda besar para elit dunia dalam mengurangi jumlah penduduk (depopulation) di suatu negeri.
Apakah LGBT kelainan jiwa? Apakah suatu penyakit? Apakah bisa disembuhkan? Apakah mereka bisa kembali normal? Untuk mengetahuinya, baik Anda seorang LGBT atau pun tidak, maka ikuti dan baca terus secara tuntas pada artikel IndoCropCircles tentang LGBT dari sudut pandang scientific secara tuntas pada kali ini dan belum pernah ada di artikal 
LGBT atau GLBT adalah akronim dari “lesbian, gay, biseksual, dan transgender”. Apakah LGBT salah? Menurut Al-Quran perilaku itu salah. Menurut Alkitab perilaku itu juga salah. Menurut hukum alam perilaku itu juga salah.
Manusia secara alami diciptakan sebagai pria dan wanita, agar mereka dapat berkembang biak secara natural. Bayangkan jika Tuhan menciptakan hanya satu gender, maka Anda tak akan pernah lahir. Sangat simple. Jadi jelas itu salah.
Pada hari Jumat 26 Juni 2015 lalu, Mahkamah Agung Amerika Serikat melegalkan pernikahan sesama jenis di 50 negara bagian.
Jika menurut kitab-kitab suci agama LGBT adalah perilaku yang jelas-jelas salah, lalu mengapa di banyak negara LGBT dilegalkan?
Pertanyaan itu masih merupakan pertanyaan mudah untuk dijawab, bagi kami. Seharusnya yang ditanyakan adalah, jika mereka mengaku memang beragama, mengapa LGBT dilegalkan oleh mereka? Apakah mereka benar-benar beragama?
Umat beragama pastinya selalu mengikuti apa yang ada di kitab-kitab suci mereka, itu pasti, bukan apa yang diingini oleh kaumnya, yaitu kebebasan tanpa batas. Walau Tuhan memang menciptakan segalanya tanpa batas, namun karena itulah maka agama diturunkan melalui kitab suci agar manusia memiliki batasan yang menggoda iman mereka, kitab suci adalah panduan.
Itu artinya bahwa Tuhan memberikan hidup kepada manusia di dunia yang sengaja dipenuhi oleh kebaikan dan keburukan, adalah sebagai ujian terhadap imannya sebelum akhirnya jiwa manusia kembali kepadaNya dengan membawa “catatan” hasil dari test iman mereka dari segal ajenis hawa nafsu mulai dari kesombongan hingga kemusyrikan selama di dunia.
Istilah LGBT
Istilah LGBT adalah singkatan dari: lesbian (menyukai sesama wanita), gay (menyukai sesama pria), bi-seksual (menyukai wanita dan juga pria), dan trans-gender (menyukai sesama jenis, dan mengubah dirinya menjadi lawan jenisnya).
LGBT ini digunakan semenjak tahun 1990-an silam dan menggantikan frasa “komunitas gay, karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan.
Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman “budaya yang berdasarkan identitas seksualitas dan gender”. Kadang-kadang istilah LGBT digunakan untuk semua orang yang tidak heteroseksual, bukan hanya homoseksual, biseksual, atau transgender.
Maka dari itu, seringkali huruf Q ditambahkan agar queer dan orang-orang yang masih mempertanyakan identitas seksual mereka juga terwakili, contohnya: “LGBTQ” atau “GLBTQ“, tercatat semenjak tahun 1996.
Huruf lain yang dapat ditambahkan adalah “U” untuk “unsure” (tidak pasti); “C” untuk “curious” (ingin tahu); “I” untuk interseks; “T” lain untuk “transeksual” atau “transvestit”; “T”, “TS”, atau “2” untuk “Two‐Spirit”; “A” atau “SA” untuk “straight allies” (orang heteroseksual yang mendukung pergerakan LGBT); atau “A” untuk “aseksual”.
Ada pula yang menambahkan “P” untuk panseksualitas atau “polyamorous,” dan “O” untuk “other” (lainnya). Istilah panseksual, omniseksual, fluid, dan queer dianggap masuk ke dalam “biseksual”. Demikian pula, bagi beberapa orang istilah transeksual dan interseks masuk ke dalam “transgender”, meskipun banyak transeksual dan interseks yang menolaknya.
Sumber :
Eramuslim.com 


Baca Juga :
Epigenetika Bag.2 (Tamat)

***

No comments:

Post a Comment

****