Kamis, 05 Juli 2012, 04:04 WIB
Emblem Departemen Kepolisian Norton (Ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, NORTON, OHIO, - Seorang warga Amerika Serikat,
yang dulu bekerja di Kepolisian Norton, Ohio, Nicholas A. Matheny,
mengajukan gugatan hak sipil ke pengadilan federal atas keluhan
diskriminasi negara, konspirasi, pembalasan dan lingkungan kerja yang
buruk dan jahat. Gugatan ditujukan kepada Kota Norton, Kepala Kepolisian
Norton, Thaddeus Hete, Sersan Polisi John Dalessandro ,Pemerintahkan
Kota, Richard Ryland.
Gugatan dengan judul Matheny melawan Kota Norton, menuntut kompensasi atas kerusakan dan kerugian yang telah dialami penggugat.
Hukum federal dan antidiskriminasi negara melarang membuat keputusan terhadap status pekerjaan seseorang berdasar agama atau membalas pendapat berbeda dari karyawan dengan diskriminasi dan pelecehan.
Polisi Matheny memulai karirnya di Departemen Kepoisian Norton pada 2004. Setelah sempat dimutasi dari Nevada pada 2008, ia menjadi petugas patroli hingga November 2010, ketika ia dihentikan sepihak. Saat Matheny direlokasi, Pimpinan wilayah kota, Richard Ryland, menyebarkan memo internal, menggambarkan Matheny sebagai 'petugas patroli istimewa untuk kota. Ia mendapat apresiasi karena kinerjanya yang baik dari masyarakat juga kolega.
Pada awal 2010, Matheny memeluk Islam. Awalnya perubahan keyakinan itu tak disebarluasakan kecuali teman-teman terdekatnya. Salah satu alasan yakni sentimen anti-Isam di kepolisian, termasuk email-email yang pernah ia terima dari atasannya langsung, Sersan Harvey Bechtel.
Soal keimanan Matheny tetap urusan pribadi hingga akhir September 2010, ketika ia menyebarkan undangan pernikahan ke dua koleganya. Dalam undangan itu terdapat kalimat berbunyi. "Semoga Allah Memberkati Pernikahan Ini", tepat di atas.
Ketika koleganya, Jim Weiss membaca kalimat itu ia langsung mengeluarkan komentar-komentar antimuslim dan komentar merendahkan terhadap tunangan Matheny dan keluarga calon mempelai wanita. Matheny, menurut penuturan Dewan Hubungan Amerika-Islam, dengan santun menyatakan keberatan terhadap pernyataan Weiss.
Setelah insiden tersebut, Weiss menyebarkan status baru Matheny sebagai Muslim ke seluruh departemen. Keyakinan barunya menjadi pengetahuan umum, dan sejak saat itu ia diperlakukan seperti penghuni kasta terendah.
Ketika keyakinan barunya belum banyak diketahui umum, Matheny memiliki catatan prestasi istimewa yang layak dicontoh. Tak lama sebelum ia menyerahkan undangan, Kepala Kepolisian, menominasikan Matheny sebagai penerima penghargaan dalam acara Para Ibu Menentang Pengemudi Mabuk (MADD) karena rekor penahanan terhadap pengemudi mabuk yang dilakukan Matheny. Setelah peralihan agama itu muncul ke publik, kepala kepolisian membatalkan nominasi tersebut.
Sebelum Matheny menjadi Muslim, ia tak memiliki catatan disipliner dalam file personalnya. Namun, begitu keislamannya menjadi santapan publik, tiba-tiba ia seperti tak berkinerja bagus. Kesalahan dan kinerja merosot menggantikan laporan kepribadian Matheny, yang menciptakan kesan bahwa Matheny dipecat karena alasan tersebut.
Tepat sebelum Matheny mengakhiri giliran tugas terakhir sebelum cuti menikah, sang kepala polisi, Chief Hete, berkata kepada Matheny bahwa ia akan dipecat. Matheny dan istrinya menghabiskan cuti dibawah tekanan ancaman pekerjaan. Ketika Matheny kembali pulang, Chief Hete dan pemimpin Wilayah Norton, Ryland, berupaya membujuk Matheny untuk sukarela berhenti dari pekerjaan.
Mereka mengancam menulis pernyataan negatif atas kemerosotan dalam laporan kepribadian Matheny jika ia menolak berhenti diam-diam. Matheny dijanjikan mendapat referensi bagus untuk pekerjaan di masa depan, dan peringatan negatif akan disobek bila ia setuju dengan permintaan kedua bos tadi. Matheny menolak dan ia pun dipecat.
Sejak Matheny dipecat, Chief Hete buru-buru mengumumkan kepada publik bahwa Matheny akan mengajukan gugatan 'teroris berturban' kapan saja. Seorang detektif meletakkan handuk di atas kepalanya dan berjalan berkeliling departemen berteriak bahwa ia Matheny.
Salah satu kuasa hukum Matheny, Subodh Chandra, berkata, "Ini benar-benar sangat tidak-Amerika, perusahaan pemerintah memecat seseorang karena agamanya. Seluruh petugas Norton mengambil sumpah untuk menjunjung tinggi Konstitusi. Departemen Kepolisian Norton menghakimi petugas ini berdasar agamanya sebagai cerminan ketidakmapuan melayani anggota komunitas,"
Gugatan dengan judul Matheny melawan Kota Norton, menuntut kompensasi atas kerusakan dan kerugian yang telah dialami penggugat.
Hukum federal dan antidiskriminasi negara melarang membuat keputusan terhadap status pekerjaan seseorang berdasar agama atau membalas pendapat berbeda dari karyawan dengan diskriminasi dan pelecehan.
Polisi Matheny memulai karirnya di Departemen Kepoisian Norton pada 2004. Setelah sempat dimutasi dari Nevada pada 2008, ia menjadi petugas patroli hingga November 2010, ketika ia dihentikan sepihak. Saat Matheny direlokasi, Pimpinan wilayah kota, Richard Ryland, menyebarkan memo internal, menggambarkan Matheny sebagai 'petugas patroli istimewa untuk kota. Ia mendapat apresiasi karena kinerjanya yang baik dari masyarakat juga kolega.
Pada awal 2010, Matheny memeluk Islam. Awalnya perubahan keyakinan itu tak disebarluasakan kecuali teman-teman terdekatnya. Salah satu alasan yakni sentimen anti-Isam di kepolisian, termasuk email-email yang pernah ia terima dari atasannya langsung, Sersan Harvey Bechtel.
Soal keimanan Matheny tetap urusan pribadi hingga akhir September 2010, ketika ia menyebarkan undangan pernikahan ke dua koleganya. Dalam undangan itu terdapat kalimat berbunyi. "Semoga Allah Memberkati Pernikahan Ini", tepat di atas.
Ketika koleganya, Jim Weiss membaca kalimat itu ia langsung mengeluarkan komentar-komentar antimuslim dan komentar merendahkan terhadap tunangan Matheny dan keluarga calon mempelai wanita. Matheny, menurut penuturan Dewan Hubungan Amerika-Islam, dengan santun menyatakan keberatan terhadap pernyataan Weiss.
Setelah insiden tersebut, Weiss menyebarkan status baru Matheny sebagai Muslim ke seluruh departemen. Keyakinan barunya menjadi pengetahuan umum, dan sejak saat itu ia diperlakukan seperti penghuni kasta terendah.
Ketika keyakinan barunya belum banyak diketahui umum, Matheny memiliki catatan prestasi istimewa yang layak dicontoh. Tak lama sebelum ia menyerahkan undangan, Kepala Kepolisian, menominasikan Matheny sebagai penerima penghargaan dalam acara Para Ibu Menentang Pengemudi Mabuk (MADD) karena rekor penahanan terhadap pengemudi mabuk yang dilakukan Matheny. Setelah peralihan agama itu muncul ke publik, kepala kepolisian membatalkan nominasi tersebut.
Sebelum Matheny menjadi Muslim, ia tak memiliki catatan disipliner dalam file personalnya. Namun, begitu keislamannya menjadi santapan publik, tiba-tiba ia seperti tak berkinerja bagus. Kesalahan dan kinerja merosot menggantikan laporan kepribadian Matheny, yang menciptakan kesan bahwa Matheny dipecat karena alasan tersebut.
Tepat sebelum Matheny mengakhiri giliran tugas terakhir sebelum cuti menikah, sang kepala polisi, Chief Hete, berkata kepada Matheny bahwa ia akan dipecat. Matheny dan istrinya menghabiskan cuti dibawah tekanan ancaman pekerjaan. Ketika Matheny kembali pulang, Chief Hete dan pemimpin Wilayah Norton, Ryland, berupaya membujuk Matheny untuk sukarela berhenti dari pekerjaan.
Mereka mengancam menulis pernyataan negatif atas kemerosotan dalam laporan kepribadian Matheny jika ia menolak berhenti diam-diam. Matheny dijanjikan mendapat referensi bagus untuk pekerjaan di masa depan, dan peringatan negatif akan disobek bila ia setuju dengan permintaan kedua bos tadi. Matheny menolak dan ia pun dipecat.
Sejak Matheny dipecat, Chief Hete buru-buru mengumumkan kepada publik bahwa Matheny akan mengajukan gugatan 'teroris berturban' kapan saja. Seorang detektif meletakkan handuk di atas kepalanya dan berjalan berkeliling departemen berteriak bahwa ia Matheny.
Salah satu kuasa hukum Matheny, Subodh Chandra, berkata, "Ini benar-benar sangat tidak-Amerika, perusahaan pemerintah memecat seseorang karena agamanya. Seluruh petugas Norton mengambil sumpah untuk menjunjung tinggi Konstitusi. Departemen Kepolisian Norton menghakimi petugas ini berdasar agamanya sebagai cerminan ketidakmapuan melayani anggota komunitas,"
Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sumber: newsnet5.com
No comments:
Post a Comment