"Saya pikir wajar bahwa konsumen ingin tahu apakah mereka makan daging halal atau tidak," kata PM Helle Thorning-Schmidt, The Copenhagen Post melaporkan, sebagaimana dilansir onislam.net, Selasa 13 Agustus.
"Saya mendesak semua perusahaan untuk secara jelas menunjukkannya (label halal) pada kemasan mereka."
Thorning-Schmidt mendorong penjual daging dan rumah pemotongan hewan untuk menujukkan apakah hewan yang mereka sembelih halal atau tidak. Namun, dia mengatakan bahwa pemerintah tidak akan mewajibkan mereka untuk melakukannya.
Komentar perdana mentri Denmark ini muncul setelah adanya isu hangat seputar label makanan halal pekan lalu yang, dimana mantan mentri urusan pangan, Mette Gjerskov, secara terang-terangan menolak gagasan pemberian label halal pada makanan.
Gagasan itu juga disukung oleh kelompok lobi pertanian Landbrug og Fødevarer.
"Saya memiliki kesan bahwa 'halal' memiliki konotasi negatif bagi sebagian orang," kata juru bicara Landbrug og Fødevarer, Martin Merrild, kepada harian Jyllands-Posten.
Denmark adalah tempat tinggal bagi kurang lebih 200.000 muslim, atau tiga persen dari 5,4 juta penduduk negara itu.
Negara Skandinavia ini merupakan fokus kemarahan umat Islam pada tahun 2005 setelah sebuah surat kabar di sana menerbitkan kartun yang mengina Nabi Muhammad SAW. [ahr]
Sumber : muslimdaily.net
No comments:
Post a Comment