**

Saturday, August 31, 2013

Ini Dia Fans Lady Gaga yang Memilih Jadi Muallaf

Ini Dia Fans Lady Gaga yang Memilih Jadi Muallaf
Seorang remaja putri Amerika mengisahkan perjalanannya menuju hidayah Islam dalam sebuah video Youtube, dilansir dari kabar video onislam dan laman web muslimconvertstory.

 Ia yang merupakan fans berat Lady Gaga itu merasakan bagai terbangun dari tidur panjangnya setelah menemukan Islam. Berderai air mata, gadis cantik berkerudung itupun mengatakan penyesalan yang sangat atas hidup hampanya dengan budaya musik pop.

 

Ketika mengenal Islam, ia merasakan perasaan yang sejuk dan damai bagai lahir kembali ke dunia. "Aku seperti tidur panjang selama 10 tahun. Selama ini aku merupakan fans Lady Gaga, fans budaya pop. Kemudian saat ini, aku merasa terbangun dengan Islam," ujarnya.

Ia memeluk Islam sejak 2004 lalu dan bersyahadat atas keinginannya sendiri. Saat itu usianya baru menginjak 10 tahun.

Sejak lahir, ia memang tak pernah mengenal agama apapun. Namun benaknya selalu diliputi beragam pertanyaan tentang Tuhan. Hingga kemudian secara tak sengaja ia mengenal agama Islam.

Islam pun menjawab pertanyaan tersebut. Setelah bersyahadat, gadis Amerika itu pun sempat bertanya-tanya, mengapa saya menjadi muslim? Namun setelah mempelajari Islam lebih banyak, ia pun menyadari bahwa ia memilih Islam karena agama yang dibawa Rasulullah ini telah membuatnya menjadi sosok yang baik.

"Islam mengajarkanku bahwa manusia dapat menjadi baik. Islam menunjukkanku bahwa aku dapat memilih hal yang benar," ujarnya.

Selain itu, ia juga terpesona dengan cara mudah memeluk Islam, hanya dengan syahadat. Meurutnya, syahadat merupakan hal yang sangat sederhana, namun dapat mengubah hidupnya dengan luar biasa.

"Syahadat merupakan sesuatu yang sangat simpel. Tak ada pesta, tak ada perayaan. Hanya merasakan sangat bersyukur kepada Allah, alhamdulillah," ujar gadis yang enggan menyebut nama tersebut. (rep05)

Sumber:
http://inhusatu.com/index.php/berita/detail/3019/2013/07/16/ini-dia-fans-lady-gaga-yang-memilih-jadi-muallaf
***

Busana Muslim Terkenal Rancangan Seorang Muallaf Belia

[BIOGRAFI HANA TAJIMA SIMPSON]


Hana Tajima Simpson, siapa fashioner Inggris yang tak mengenalnya? Lama bergelut dengan dunia mode, ia kini menekuni lini busana Muslimah trendy namun tetap syar'i, dengan label Maysaa.
 


Nama Hana Tajima Simpson menjadi topik perbincangan di kalangan blogger Muslimah. Di kalangan para blogger, nama perempuan blasteran Jepang-Inggris itu dikenal karena gaya berjilbabnya yang unik dan lebih kasual. Sosok Hana pun telah menghias sejumlah media di Inggris dan Brazil. Hana yang dikenal sebagai seorang desainer membuat kejutan lewat produk berlabel Maysaa. Produk yang telah dilempar ke pasaran dunia itu berupa jilbab bergaya layers (bertumpuk). Melalui label itu, Hana mencoba memperkenalkan gaya berbusana yang trendi, namun tetap sesuai dengan syariat Islam di kalangan Muslimah.

Kini, produk busana Muslimah yang diciptakannya itu tengah menjadi tren dan digandrungi Muslimah di negara-negara Barat. Semua itu, tak lepas dari kegigihannya dalam mempromosikan Maysaa. Tak cuma itu, kini namanya menjadi ikon fesyen bagi para Muslimah di berbagai negara. Mengenai gaya berjilbab yang diusung Hana, skaisthenewblack.blogspot menulis, “Dia (Hana) memiliki gaya yang hebat. Sangat elegan dan chic, namun tetap terlihat sederhana”. Ternyata, busana Muslimah pun bila dikreasi secara kreatif dan inovatif bisa mewarnai dunia fesyen internasional.


Sejatinya, gaya berjilbab yang ditunjukkan perempuan berusia 23 tahun itu kepada para Muslimah di berbagai negara tercipta secara tidak sengaja. Hana yang saat itu baru memeluk Islam ingin sekali menggenakan jilbab. Ia memeluk Islam saat usianya baru menginjak 17 tahun. “Sebagai seorang desainer, awalnya saya merasa frustrasi melihat gaya berbusana sebagian besar Muslimah yang kurang bervariasi,” ungkapnya dalam sebuah wawancara khusus dengan HijabScraft.



Busana-busana rancangannya kerap diulas majalah mode negeri itu. Bahkan, majalah sekelas Vogue pun pernah memajang kreasinya.

Ciri rancangan Hana adalah simpel, mengikuti tren, dan tentu saja, tetap syar'i. Rancangannya jauh dari kesan bahwa busana Muslimah itu harus kedodoran, padanan warnanya norak, dan tak rapi. 

"Menjadi Muslimah di negara barat dapat sedikit enakutkan. Anda tahu, busana juga bisa menciptakan sesuatu yang akan membantu Muslimah di mana-mana terus termotivasi untuk tetap mengenakan hijab namun juga "diterima" karena pakaian mereka," ujarnya.




Hana belajar dari pengalamannya. Ia menjadi mualaf lima tahun lalu. Sejak bersyahadat, ia memutuskan untuk berbusana Muslimah. "Seluruh pakaian masa lalu, saya wariskan pada adik perempuan saya," ujarnya.

Ia memadupadan sendiri penampilannya. Hingga akhirnya ia sadar, harus berbuat sesuatu untuk "mendandani" Muslimah. Maka ia merintis blog fashion, sebelum akhirnya membuat majalah mode dan lini produk sendiri, Maysaa.





***

Mengorek masa lalu Hana, tak semudah menemukan artikel tentang karya-karyanya. Ia memang tak begitu suka mengumbar kisah pribadinya. Hana hanya memberi sedikit bocoran: ayahnya, Tajima, berasal dari Jepang dan ibunya dari Inggris. Mereka kemudian menetap di London.

Ia menjadi Muslim saat menginjak bangku kuliah. Hana menyatakan, ia muak dengan kehidupan anak muda London yang  tak bisa lepas dari pub dan pergaulan bebas. Dia sendiri mengaku sangat berminat pada filsafat.


Suatu ketika, ia mengaku bingung dengan kehidupannya. Bukan ikut-ikutan teman-temannya lari ke pub, ia memilih untuk menenggelamkan diri melahap buku-buku filsafat. Juga isu-isu gender.

"Semakin banyak saya membaca, semakin saya  menemukan diri saya setuju dengan ide-ide Islam," ujarnya. Namun saat itu ia masih tidak ingin menjadi Muslim. "Hingga tiba di  suatu titik di mana saya tidak bisa mengatakan tidak pada diri saya tentang kebenaran agama ini, maka saya bersyahadat," ujarnya.






***
Hana mulai mengenakan jilbab di hari yang sama ia bersyahadat. "Pada tingkat pribadi, itu adalah cara yang baik untuk membedakan apa yang telah terjadi sebelumnya dalam hidup saya, dengan apa yang akan terjadi di depan saya," ujarnya. 




Ia pergi bersyahadat di antar sang adik yang berprofesi sebagai seorang fotografer. Sepanjang perjalanan, ia menjadi objek fotografi adiknya. 

Pada awal berjilbab, ia merasa "keluar dari diri saya". Padahal, ia sudah merancang busana-busananya -- Hana menjadi perancang sejak usia belia -- senyaman mungkin.  "Ada hari-hari ketika saya mendapatkan seseorang memberi saya tatapan kritis, tapi saya tahu kenapa inilah salah satu risiko penegasan konstan dari apa yang saya percaya," ujarnya. 





Bahkan di lingkungan teman dekatnya, semua agak berubah menjadi canggung setelah ia berjilbab. "Ketika aku menjadi lebih nyaman dengan itu semua, orang-orang lebih santai. Pada umumnya diperlukan waktu sekitar 5 menit bagi seseorang untuk berhenti berpikir 'mengapa ia memakai hal di atas kepalanya' dan benar-benar berkomunikasi dengan kita secara wajar," ujarnya. 







Berbarengan dengan itu, ia membuat blog StyleCovered, berisi panduan berjilbab. Ia mengambil arus yang berbeda berdasar pengalamannya: busana casual yang simpel, hampir seperti "busana sopan" yang dikenakan wanita lain sehari-hari. Dengan gaya busana ini, orang lain tak akan "kaget" atau canggung. 

Tak diduga, blognya laris manis dan jadi rujukan Muslimah tak hanya di Inggris tapi juga berbagai negara. Ia pun mulau rajin mengeluarkan rancangan-rancangannya sendiri. 

Ia mengaku banyak terinspirasi Muslimah Indonesia dalam merancang busana. "Saya mendapatkan inspirasi begitu banyak dari gadis-gadis Indonesia yang memakai jilbab. Cara mereka memadankan warna tidak seperti tempat lain, dan itu sesuatu yang saya sedang mencoba untuk dimasukkan ke dalam gaya saya sendiri," ujarnya. 






Dengan maksud ingin menunjukkan kepada masyarakat Barat bahwa para perempuan Muslim pun dapat tampil di muka umum dengan gaya berbusana yang modis dan chic, serta mengikuti tren fesyen terkini, Hana mulai tergerak untuk mendesain gaya busana Muslimah lengkap dengan jilbabnya yang berbeda dengan yang sudah ada pada saat itu. Selain unik, gaya berbusana yang diusung Hana ini pada dasarnya tidak pernah benar-benar mengikuti tren fesyen yang pada saat itu tengah digandrungi di negara-negara Barat pada umumnya. “Suatu hari saya akan tampil dengan gaya glamor ala Hollywood dan (hari) berikutnya saya akan terobsesi dengan gaya rock/grunge di tahun 90-an,” paparnya.
Ia mengatakan cenderung menjaga hal-hal yang dianggap kecil dan sederhana dalam mendesain sebuah fesyen. Hana pun secara terus terang mengaku tertarik untuk mengkreasikan sesuatu, seperti memadankan jaket kulit vintage dengan gaun panjang bermotif bunga-bunga. Untuk mempopularkan gaya berbusananya, Hana memanfaatkan jaringan internet dengan membuat laman web pribadi yang diberi nama stylecovered.com. Saat itu, Hana belum sempat memberikan label untuk produk yang didesainnya itu.
Tanpa disangka, gaya berbusana yang ditampilkan dalam laman webnya itu menarik minat para blogger Muslimah di Inggris. Berawal dari situlah, Hana kemudian memutuskan untuk mendirikan Maysaa, sebuah rumah desain dan fesyen yang terinspirasi dari fesyen Barat namun tetap disesuaikan dengan kaidah Islam.
Kendati Maysaa ditujukan untuk para wanita Muslim, namun Hana tidak menampik hasil rancangannya ini juga bisa dikenakan oleh kalangan wanita non-Muslim. “Saya tidak bisa mengatakan pakaian yang saya buat hanya untuk wanita Muslim atau untuk wanita non-Muslim, karena kehidupan saya pada dasarnya juga merupakan percampuran dari keduanya. Karenanya, saya suka membuat rancangan dari perspektif yang sangat pribadi,” terang perempuan yang sudah mulai merancang sejak usia lima tahun itu.
Memeluk Islam

Sebelum mengucap dua kalimat syahadat, Hana adalah seorang pemeluk Kristen. Ia tumbuh di daerah pedesaan di pinggiran Devon yang terletak di sebelah barat daya Inggris. Kedua orang tuanya bukan termasuk orang yang religius, namun mereka sangat menghargai perbedaan. Di tempat tinggalnya itu tidak ada seorang pun warga yang memeluk Islam. Persentuhannya dengan Islam terjadi ketika Hana melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. “Saya berteman dengan beberapa Muslim saat di perguruan tinggi,” ujarnya.
Dalam pandangan Hana, saat itu teman-temannya yang beragama Islam terlihat berbeda. “Mereka terlihat menjaga jarak dengan beberapa mahasiswa tertentu. Mereka juga menolak ketika diajak untuk pergi ke pesta malam di sebuah klub,” tutur Hana. Bagi Hana, hal itu justru sangat menarik. Terlebih, teman-temannya yang Muslim dianggap sangat menyenangkan saat diajak berdiskusi membahas materi kuliah. Menurut dia, mahasiswa Muslim lebih banyak dihabiskan waktunya untuk membaca di perpustakaan ataupun berdiskusi.
Dari teman-teman Muslim itulah, secara perlahan Hana mulai tertarik dengan ilmu filsafat, khususnya filsafat Islam. Sejak saat itu pula, Hana mulai mempelajari filsafat Islam dari sumbernya langsung, yakni Alquran. Dalam Alquran yang dipelajarinya, ia menemukan fakta bahwa ternyata kitab suci umat Islam ini lebih sesuai dengan kondisi saat ini.

“Di dalamnya saya menemukan berbagai referensi seputar isu-isu hak perempuan. Semakin banyak saya membaca, semakin saya menemukan diriku setuju dengan ide-ide yang tertulis di belakangnya dan aku bisa melihat mengapa Islam mewarnai kehidupan mereka (teman-teman Muslimnya-Red),” ungkapnya.
Rasa kagumnya terhadap ajaran-ajaran yang terdapat di dalam Alquran pada akhirnya membuat Hana memutuskan untuk memeluk Islam. Tanpa menemui hambatan, ia pun bersyahadat dengan hanya disaksikan oleh teman-teman Muslimahnya. “Yang paling sulit saat itu adalah memberitahukan kepada keluargaku, meskipun aku tahu mereka akan bahagia selama aku juga merasa bahagia.”  ed; heri ruslan
Memilih Berjilbab
Tak semua Muslimah tergerak untuk menutup auratnya dengan jilbab. Namun bagi Hana Tajima, jilbab adalah identitas seorang Muslimah. Sebagai seorang mualaf, desainer busana Muslimah yang sedang menjadi pusat perhatian itu memilih untuk mengenakan jilbab. Seperti halnya saat memutuskan untuk memeluk Islam, keputusan hana untuk mengenakan jilbab juga datang tanpa paksaan. “Saya mulai mengenakan jilbab pada hari yang sama di saat saya mengucapkan syahadat. Ini merupakan cara yang terbaik untuk membedakan kehidupan saya di masa lalu dengan kehidupan di masa depan,” paparnya seperti dikutip dari hijabscarf.blogspot.com.
Keputusannya untuk mengenakan jilbab kontan memancing reaksi beragam dari orang-orang di sekitarnya, terutama teman dekatnya. Sebelum mengenakan jilbab, Hana paham betul dengan semua konotasi negatif yang disematkan kepada orang-orang berjilbab. “Saya tahu apa yang mereka pikirkan mengenai jilbab, tetapi saya akan bersikap pura-pura tidak mengetahuinya. Namun seiring waktu, orang-orang di sekitarku kini bisa bersikap lebih santai manakala melihatku dalam balutan jilbab,” papar Hana sumringah.
Dalam blog pribadinya Hana mengakui bahwa menjadi seorang Muslimah di sebuah negara Barat dapat sedikit menakutkan, terutama ketika para mata di sekitarnya menatap dengan tatapan aneh.  Maklum saja, di negara-negara Barat, sebagian penduduknya telah terjangkit Islamofobia. Tak sedikit, Muslimah yang mengalami diskriminasi dan pelecehan saat mengenakan jilbab. Bahkan, di Jerman beberapa waktu lalu, seorang Muslimah dibunuh di pengadilan karena mempertahankan jilbab yang dikenakannya.
“Karena itu, mengapa saya ingin menciptakan sesuatu yang akan membantu para Muslimah di mana pun untuk terus termotivasi mengatasi rasa takut itu,” ujar Hana. Kini, dengan busana Muslimah yang dirancangnya, kaum Muslimah di negara-negara Barat bisa tampil dengan busana yang bisa diterima masyarakat tanpa meninggalkan aturan yang ditetapkan syariat Islam
Kini, ia menjadi ikon baru generasi muda Inggris. Muda, energik, modis, dan...Muslim.

SITUS RESMI/BLOG HANA TAJIMA SIMPSON
Facebook Resmi (Official): 

Twitter Resmi (Official): 

Tumblr Resmi (Official)

Pinterest Resmi (Official):

references by : http://agunkzscreamo.blogspot.com/2013/07/biografi-hana-tajima-simpson.html#ixzz2dWHQnW2E
***

Friday, August 30, 2013

Belajar Mengedit Photo Shop

Angga Azura 
Tutorial kali ini akan memperlihatkan kepada anda 5 teknik sederhana, namun sangat penting, bagi pemula Photoshop jika ingin menekuni foto retouch (manipulasi foto digital). Anda akan temukan betapa mudah menambah kontras dan kedalaman warna pada gambar untuk membuatnya tampak lebih bagus. Tutorial ini benar-benar simpel, namun efektif. Selamat mencoba.


Kita ambil sembarang foto dan menerapkan 5 teknik untuk memperbaiki efek keseluruhan foto. Berikut ringkasan 5 topik yang akan dibicarakan dalam tutorial ini:

1. menghilangkan noda hitam dengan Spot Healing Brush
2. membuat mata terlihat lebih jelas
3. memanfaatkan surface blur untuk menghaluskan kulit, bukan menggunakan gaussian blur
4. membuat bibir terlihat lebih indah
5. menambah kedalaman warna dan kontras pencahayaan pada rambut

Ini adalah tampilan sebelum dan sesudah hasil akhir:

Sebelum                               Sesudah



Baiklah, mari kita mulai belajar manipulasi foto dengan Photoshop.

Dalam tutorial ini, akan digunakan foto berjudul 

Menghilangkan Noda Hitam dengan Spot Healing Brush


Pertama kali mengamati foto yang kita jadikan obyek, kita dapat melihat beberapa titik hitam pada kulitnya, seperti ditunjukkan di bawah ini:


Untuk memperbaikinya, kita dapat menggunakan tool Spot Healing Brush, seperti terlihat dalam toolbox berikut:


Seret Spot Healing Brush, atur ukuran brush agar sedikit lebih besar dari noda hitam, dan lakukan klik pada noda tersebut:


Dapat anda lihat, setelah anda melakukan klik, noda hitam menghilang:


Dasarnya, apa yang terjadi adalah bahwa dengan tool Spot Healing Brush, ia mengambil contoh dari piksel warna sekitar kulit dan menggunakannya untuk mengganti piksel warna noda hitam. Magic, bukan?

Lakukan cara yang sama untuk menghilangkan semua noda hitam di seluruh wajahnya, berikut efeknya sejauh ini:




Membuat Mata Terlihat Lebih Jelas


Sekarang, perhatikan matanya, yang sudah cukup indah meskipun tanpa perbaikan, namun kita dapat lebih memperindahnya lagi, inilah caranya:

Duplikasi layer background sekali, atur blending mode pada "Soft Light" untuk layer hasil duplikasi, anda akan mendapatkan efek:



Dapat anda lihat dengan melakukan hal tersebut sejatinya kita menambah gelap keseluruhan gambar. namun disini kita hanya ingin menambah kedalaman mata, jadi kita perlu menghilangkan gambar sisanya pada layer kopi tersebut. untuk melakukan hal ini, klik layer > layer mask > hide all, kemudian pada layer mask, gunakan Brush putih untuk menggambar dalam mata, seperti terlihat pada ilustrasi berikut:



Dengan melakukan hal tersebut kita hanya menampilkan porsi mata pada layer saja. Ini adalah hasil setelah proses melukis itu:



Memanfaatkan Surface Blur untuk Menghaluskan Kulit


Sekarang mari kita buat kulitnya sedikit lebih lembut. untuk melakukannya, kita gunakan Surface Blur. Alasan pemilihan Surface Blur ini adalah karena, tidak seperti Gaussian Blur (yang mengaburkan keseluruhan image), Surface Blur menyisakan detail garis. Ini mengeliminir kebutuhan untuk menambahkan layer mask pada layer duplikasi untuk memunculkan garis (edge).

Jadi, gandakan layer background original sekali saja, dan terapkan setting Surface Blur seperti berikut:



Atur opacity dari layer duplikat pada 70%, dan anda akan mendapatkan efek sebagai berikut:



Mempermak bibir agar terlihat lebih menawan


Untuk melakukannya, gunakan Lasso Tool untuk membuat seleksi sekitar bibir sebagaimana tampak dalam ilustrasi berikut:


Tekan Ctrl + J dua kali untuk membuat dua duplikat dari seleksi, ubah blending mode dari duplikat pertama menjadi Multiply, dengan opacity 100%. Ubah blending mode layer duplikat yang kedua menjadi Linear Light, dengan opacity 55%.

Gunakan penghapus (eraser) yang lembut dan bundar untuk menghapus tepian bibir secara hati-hati, sehingga akan diperoleh hasil sebagai berikut:



Tambahkan layer lain di atas semua layer, pakai kuas (brush) bulat lembut warna putih untuk melukis secara hati-hati sekitar bagian bawah bibir untuk menambah pencahayaan ekstra:


Tips: atur flow dan opacity pada brush di kisaran angka 40%, ini cara kita agar dapat menerapkan efek brush secara bertahap.

Menambah Kedalaman Warna dan Kontras Pencahayaan pada Rmbut


Terakhir, kita dapat menambah beberapa kedalaman warna gadis dalam foto. Untuk melakukannya, kita dapat menambahkan layer Curves Adjustment dengan pengaturan sebagai berikut:


Tambahkan layer mask berikut pada layer Curves adjustment:


Inilah efek hasil akhirnya
:


Sumber: Majalah Online Modern.com
***

Wednesday, August 28, 2013

Kronologi Sahidnya Asy Syahidah Asma Baltagy

Asma Beltagy (17) seharusnya memiliki masa depan cerah. Juara kelas; dikenal sebagai gadis yang lembut dan cerdas; dan dicintai sebagai anak perempuan salah satu pemimpin terpilih secara demokratif Mesir.
Semua ini mesti berkelebat dalam benak ayahnya, Mohammed al-Beltagi, Sekjen partai Ikhwanul Muslimin, saat dia mengetahui kematian putrinya Rabu lalu. Berdiri di RS darurat, Rabaa kamp terbakar di sekitarnya, dia merunduk, terpaku, matanya berlinangan air, menatap tubuh tak bernyawa putrinya, kata seorang saksi.
Asma el-Beltagi satu dari 525 orang yang terbunuh pada Rabu lalu (14/08) saat militer Mesir menyerbu dua kamp protes Ikhwanul Muslimin. Selama enam pekan, demonstran menyerukan pengembalian Mursi dan Beltagi kepada jabatan mereka.
Pada sertifikat kematiannya, dilihat The Telegraph, tertulis Asma ditembak di dada, kepalanya pecah, kakinya patah.
Bicara pertama kali sejak kejadian, saudara lelakinya Anas el-Beltagi, menjelaskan bahwa terjebak dalam kekerasan saat Asma sedang menuju RS darurat untuk menolong.
“Dia ditembak saat berjalan ke sana,” katanya. “Saya bersamanya. Kami bawa dia ke RS, dia perlu donor darah tapi kami tidak bisa mengoperasi. Dia meninggal jam 1 siang.”
Anas dan saudara lelaki Asma yang lain Malik el-Beltagi ditugaskan menyelenggarakan penguburan Asma karena Bapak mereka, Mohammed terpaksa menyembunyikan diri (dari tangkapan tentara: pent).
Dalam waktu singkat – beberapa minggu- pemimpin IM berubah dari penguasa negara mejadi kriminal yang dihina dan dikejar. Pemerintah bentukan militer memasukkan mereka ke daftar orang ‘dicari’ dan bersumpah untuk menangkap mereka.
Tidak jelas apakah Mohammed Beltagi akan menghadiri pemakanan putrinya. Salah satu saudara lelakinya, paman Asma, mengatakan Beltagi bersembunyi dan dia tidak bisa menghubunginya. Keluarga yang lain berkumpul di luar Al-Hussein rumah jenasah, tempat tubuhnya disimpan, untuk melepas kepergiannya pada Kamis.
“Dia terbaik di sekolah. Dia kalem, sopan, dan baik hati,” kata Hoda Mohammed, salah satu bibi Asma. Dia selalu ikut kegiatan IM. Bapaknya role modelnya.”
Keluarganya mengatakan Asma baru saja menyelesaikan menghapalkan Wuran sebulan lalu.Dia populer di sekolah, memiliki rasa humor.
Sebagai gadis muda modern, dia memiliki banyak kesenangan. Halaman facebooknya menunjukkan The Pianist sebagai salah satu film kesukaannya dan Woody Allen sebagai actor favorit.
Ketika bapaknya diturunkan paksa dari jabatannya, Asma ikut sit in protes dengan antusias. Dia bermalam secara rutin, tidur dalam tenda darurat bersama demonstran perempuan lainnya.
Pada malam penyerbuan itu, pemimpin protes mengajak demonstrator untuk turun ke jalan utama dan menunjukkan sikap pada militer, kata Hoda, yang bersama Asma saat itu.
“Kami mulai berdoa pada Allah karena kami merasa kami akan terbunuh,” kata Hoda.
Beberapa menit kemudian, dia kehilangan Asma dalam kepungan gas air mata.
“Saya menemukan dia kemudian, berdarah di tanah,” katanya.
“Setiap menit, seseorang terbunuh di sekeliling kami. Lantai RS penuh dengan yang meninggal dan luka. Kami tidak bisa menemukan tempat untuknya.
“Lalu militer menembakkan gas air mata ke dalam RS. Kami harus melarikan diri.
“Tentara yang berdiri di depan RS membolehkan kami sebentar masuk, cukup untuk mengambil jenasahnya.”
Saat Hoda bicara, bibi Asma menangis. “She was an angel,” bisiknya berlinangan airmata.
**
Pada pemakaman Asma, suasana mencekam. Para perempuan menuliskan nama keluarga dan nomor telepon di lengan mereka, bersiap jika dalam pemakaman itu mereka pun menemui kematian.
Dalam Twitter terakhirnya, Asma menulis, ‘Oh Allah, we have no one but You, oh Allah‘.


Sumber : eramuslim.com [Dng sedikit perubahan judul]
*Diterjemahkan Maimon Herawati (dosen, wartawati independen) – Dikutip dari Nabawia

***

Saturday, August 24, 2013

Rusia Mengakui Memiliki Senjata Penghasil "Zombie"

Ketika teknologi militer kita adem ayem saja tanpa hasrat untuk memproduksi senjata 'pamungkas', teknolog
militer negara lain seperti Rusia sudah berjalan amat jauh. Rusia baru saja mengkonfirmasi kebenaran rumor yang menyebutkan bahwa mereka memiliki senjata rahasia penghasil 'zombie'.

Vladimir Putin mengatakan dampak senjata ini setara dengan efek senjata nuklir, tapi lebih dapat ditoleransi jika dilihat dari sisi ideologi politik dan militer.
Senjata tersebut kabarnya bekerja dengan memancarkan radiasi tinggi yang dapat menyebabkan efek rasa sakit tak tertahankan serta hipnotis kepada korban.
"Detail secara jelas belum diperlihatkan, tapi penelitian sebelumnya telah menunjukan bahwa gelombang berfrekuensi rendah dapat mempengaruhi sel otak, mengubah status psikologi dan memungkinkan adanya proses pengiriman sugesti dan perintah secara langsung ke pikiran seseorang," ujar mentri pertahanan Rusia, Anatoly Serdyukov.
Wah kayaknya muali mesti rajin-rajin nonton The Walking Dead nih.

Rusia Mengakui Memiliki Senjata Penghasil "Zombie"

Sumber:
***

Crocodile, Obat Terlarang dr Rusia Yang Keras Akan Membuat Pecandu Menjadi "Zombie"

Narkoba memang sudah terbukti mengakibatkan berbagai efek mematikan bagi pecandunya, tapi mungkin tidak ada yang seganas narkoba asal rusia ini, Krokodil adalah zat adiktif mengerikan yang akan merubah pecandunya menjadi mayat hidup yang berjalan.
Sebagai negara yang memiliki pengguna heroin terbanyak di dunia, Rusia dapat dibilang cukup berhasil dalam memerangi peredaran heroin yang biasanya berasal dari Afghanistan. Berkat operasi yang intensif dan usaha yang serius dari pemerintah, kini obat-obatan terlarang itu semakin sulit untuk ditemui di Rusia, dan itu tentu saja hal yang baik, tapi di balik itu semua, para pecandu yang semakin kesulitan mendapatkan heroin -karena semakin langkanya dan juga semakin melambungnya harga heroin- berupaya mencari pengganti bubuk putih itu.
Dari sinilah kebanyakan dari mereka lalu berkenalan dengan obat terlarang home-made bernama krokodil. Harganya yang murah menjadikan krokodil sebagai obat-obatan populer di kalangan para junkies, terutama mereka dengan kondisi fiskal yang minim.
Nama krokodil diambil dari reptil besar yang dalam bahasa Inggrisnya bernama crocodile, atau dalam bahasa Indonesia kita kenal dengan buaya. Mengapa dinamakan demikian? Hal ini dikarenakan para pecandu yang menggunakan krokodil pada kulitnya akan ditemukan sisik-sisik seperti buaya, bahkan pecandu yang belum lama menggunakan obat inipun sudah dapat dicirikan dengan tanda berupa bagian-bagian tubuh yang bersisik dan membusuk.
Obat ini keras, sangat-sangat keras, jika pecandu menyuntikan jarum suntik berisi krokodil dan cairan tersebut tidak masuk ke pembuluh darah, bengkak berisi nanah akan segera terlihat.
Jika hal itu masih belum cukup mengerikan buatmu, maka perlu kamu ketahui bahwa penggunanya yang sudah parah akan mengalami sebuah kejadian yang akan membuat orang lain bergidik melihat kondisinya. Daging beserta kulitnya akan jatuh bagaikan meleleh dari tubuhnya, menyisakan lobang besar menganga di bagian-bagian tubuh yang membusuk. Tulang putih penderitanya dapat terlihat dengan jelas di tengah luka yang lebih tampak seperti telah dicabik atau digigit oleh hewan buas. Mereka, pada dasarnya adalah jasad manusia yang masih hidup namun telah membusuk. Tubuhnya akan terus membusuk hingga mereka tidak dapat bergerak lagi dan mati dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Fotografi dari pecandu krokodil akan memperlihatkan pemandangan yang dapat membuat kamu mual karena begitu ekstrimnya keadaan mereka. Kami tidak memostingnya disini karena tidak cocok untuk semua pembaca, namun kamu bisa melakukan search di Google dengan keyword: krokodil drug untuk melihat berbagai gambar mengenaskan para pecandunya.
Para pecandu krokodil juga dapat dikenali dengan bau khasnya. Tubuh mereka akan memancarkan bau Iodine yang kuat, bahkan dokter penanggulangan obat-obatan berbahaya di Rusia mengatakan tak ada cara untuk menyingkirkan bau tersebut selain dengan membakar baju yang telah mereka gunakan.
Hal yang paling memprihatinkan adalah tingkat perkembangan pecandu obat ini di masyarakat. Diperkirakan ada 100 ribu orang Rusia yang kecanduan obat mengerikan ini. Dan itu artinya Rusia akan memiliki 100 ribu mayat hidup dan akan terus bertambah apabila peredaran obat ini tidak segera dihentikan.
Video: Peringatan! Disturbing Picture!









Sumber :
http://www.idbite.com/artikel/925/krokodil-obat-terlarang-ganas-dari-rusia-akan-merubah-pecandunya-menjadi-zombie

***

Friday, August 23, 2013

Surat Terbuka dr Hongkong u/Ustz Solmed

Surat Terbuka dari Hong Kong untuk Ustaz Solmed...
Kepada Yth :
Ustaz Solmed

Ustaz Solmed yang terhormat, saya adalah salah satu TKI Hong Kong yang terluka dengan pernyataan ustaz di twitter yang mencurigai kami (TKI Hong Kong) sebagai jaringan dari
komunis. Saya (masih) memaklumi jika ustaz memasang tarif saat diundang untuk berceramah.

Itu hak ustaz. Pun, saya juga mengerti jika ustaz membela diri ketika ustaz dituding
menaikkan tarif saat diminta ceramah di Hong Kong, terlepas dari benar atau tidaknya argumen yang ustad sampaikan. Namun, ketika ustad “berkicau” di twitter dengan menyatakan kecurigaan bahwa TKI Hong Kong merupakan bagian dari jaringan komunis, maka saya sebagai bagian dari TKI Hong Kong merasa terluka, teriris hati saya mendengar hal ini.

Saya suka menulis, saya menyampaikan hal ini melalui tulisan dan mem-broadcastnya di sosmed bukan untuk mencari sensasi, apalagi popularitas. Ini adalah suara hati
saya. Sedih tak terkira saya melihat seorang ustad “memerangi” saudara seagamanya dengan bersenjatakan media.

Miris, melihat dan mendengar pemberitaan beberapa media yang menurunkan berita timpang (tidak balance, hanya memaparkan berita dari pihak ustad Solmed, tidak berusaha
melakukan cross check dengan pihak EO di Hong Kong).

Secara pribadi, saya tidak ada dendam dengan ustad. Saya pertama kali melihat ustazmelalui tayangan sinetron di televisi (saya lupa judulnya). Tayangan itu saya saksikan
melalui internet. Saya bukan pecinta sinetron, hanya saja saya tertarik menyaksikan sinetron tersebut karena ada Maher Zain yang ikut syuting di dalamnya (sewaktu dia berkunjung ke Indonesia).

Sebagai TKI Hong Kong, saya memang mengikuti perkembangan konflik ustad dengan salah satu event organizer (EO) di Hong Kong yang mengundang ustad untuk berceramah. Namun, saya tak ikut ambil pusing.

Saya bukan bagian dari EO tersebut, dan (tadinya) saya pikir, perselisihan ustad dengan EO tersebut dapat menemui titik temu (damai). Tetapi, semakin lama, ustad semakin membuat
pernyataan yang tidak-tidak, bahkan cenderung memfitnah. Di infotainment, ustad menyebut angka 150 juta rupiah yang bakalan dikeruk oleh EO di Hong Kong dari penjualan tiket
masuk yang dijual kepada para jamaah.

Ijinkan saya bertanya, dari mana ustaz dapatkan angka fantastis tersebut?

Hampir tujuh tahun saya di Hong Kong dan selama 4 tahun terakhir ini saya berkecimpung dalam organisasi yang kadang menjadi EO suatau acara dengan mengundang bintang tamu
artis dari Indonesia.

Sedikit banyak, saya tahu seluk-beluk penyelenggaraan acara di Hong Kong. Untuk gedung di Sheung Wan yang rencananya akan dipakai untuk acara yang sedianya akan ustad hadiri tersebut, setidaknya sudah 3 kali saya memasukinya.

Gedung tersebut merupakan ruangan berbentuk L yang kapasitasnya (menurut pengamatan orang awam seperti saya), hanya muat untuk 500 orang (itu juga kalau dijejal-jejal).

Jika tiket masuk dijual seharga 50 (HongKong dollar), dan pengajian diadakan dua sesi, maka hasil dari penjualan tiket adalah : 50 x 1000 orang = 50.000 (Hong Kong dollar).

Kurs saat ini : HK$ 1 = Rp. 1300 (kurang lebih, karena kurs naik turun). Jadi, jika ustad menyebut angka 150 juta rupiah, maka saya katakan hal tersebut adalah AJAIB
(kalau tak mau dikatakan OMONG KOSONG).

Lagipula, angka HK$50. 000 itu dengan asumsi bahwa tiket terjual habis (sold out)*. Pada kenyataanya, tidak semua tiket bisa terjual habis.

Dan uang sejumlah itu bisa dikatakan sangat pas-pasan untuk membiayai sebuah acara di Hong Kong. Ini berdasarkan pengalaman saya selama bergelut dalam organisasi Forum Lingkar Pena Hong Kong.

Perlu ustaz ketahui, pengajian di Hong Kong dengan menjual tiket (entah itu HK$20, 50, atau 100) itu sudah lazim di kalangan tenaga kerja Indonesia di Hong Kong ini.

Di Hong Kong ini, memakai mesjid atau gedung TIDAK BISA GRATIS. Minimal perlu HK$ 4.000 untuk sewa satu gedung (ini harga sewa gedung di pelosok, kalau di pusat kota minimal bisa dua kali lipatnya).

Belum lagi sewa sound systemnya (tidak mungkin ‘kan ustad teriak-teriak atau lari sana-sini agar suara ustad dapat didengar oleh jamaah yang hadir).

Harga sewa sound system bisa berkisar HK$ 5.000 ke atas. Belum lagi ditambah biaya pembelian tiket pesawat untuk ustad dan manajer ustad, biaya hotel, konsumsi, transportasi, dll. Jika pun acara di laksanakan di tempat terbuka, seperti lapangan
Victoria Park, itu juga harus ada ijin dari pengelolanya.

Setidaknya, penyelenggara acara harus membayar uang asuransi pada pengelola taman jika ingin menggunakan area tersebut. Hal ini saya ketahui saat mencari info tentang
penggunaan lapangan rumput dan tenda putih atas Victoria Park.

Dan lebih fantastis lagi, sound system kalau untuk outdoor seperti di lapangan Victoria Park, harga sewanya bisa mencapai belasan juta rupiah. Jadi, jika ustad mengatakan
bahwa dakwah ustad dijadikan lahan bisnis oleh EO di Hong Kong, saya sangat meragukan hal ini.

Karena, yang saya tahu, jika pun acara pengajian itu memperoleh keuntungan dari penjulan tiket serta dana dari kotak amal (yang diedarkan saat pengajian berlangsung), maka dana tersebut tidak akan masuk ke kantong panitia penyelenggara, melainkan disumbangkan ke Indonesia, entah itu untuk pembangunan mesjid, pesantren, dll.

Mengenai hal ini, mungkin ustad bisa bertanya pada EO yang mengundang ustad, berapa pondok pesantren yang sudah mereka biayai dari uang sisa yang didapat dari acara pengajian yang mereka adakan.

Ustad akan lebih tercengang lagi, jika melihat fakta bahwa begitu banyak mujahidah di Hong Kong ini yang rela berpanas-hujan menjual majalah, meminjamkan buku melalui perpustakaan lesehan, menjual buku, dll demi mendapat keuntungan 1 atau
2 dolar yang mereka kumpulkan untuk kemudian disumbangkan ke Indonesia.

Bayangkan, mereka rela berlelah-lelah di hari yang seharusnya menjadi hari libur mereka. Saya sendiri pun pernah mengalaminya, menggeret-geret koper besar berisi buku-buku untuk dipinjamkan.

Uang penyewaan buku hanya numpang lewat di tangan saya, untuk kemudian disumbangkan ke Indonesia. Jika ustad mengatakan bahwa seluruh biaya yang saya
sebutkan itu (tiket pesawat, hotel, dll) sudah ditanggung oleh sponsor, maka silakan disebutkan siapa saja sponsor acara tersebut, berapa banyak uang yang mereka berikan sehingga bisa mengcover seluruh biaya tersebut?

Setahu saya, untuk satu event semisal pengajian, 3 atau 4 sponsor saja itu belum tentu ada, karena kini semakin banyak organisasi TKI di Hong Kong, banyak acara yang bisa mereka pilih untuk didukung.

Satu sponsor saja, biasanya member support materi yang tidak begitu banyak, sekitar HK$500 – HK$ 2.000, sangat jauh untuk bisa menutup biaya-biaya yang harus dikeluarkan.

Saya berbicara berdasarkan fakta. Menurut pengalaman saya dalam mencari dana dari sponsor, kadang dana dari sponsor tidak diberikan dalam bentuk tunai, tapi berupa barang yang harus dijual, jadi tidak berbentuk cash money.

Well, dua pertanyaan itu (dari mana angka 150 juta itu ustad dapat dan sponsor mana yang mau mendanai penuh acara yang akan ustad hadiri), akan membuktikan kebenaran dari
ucapan ustad.

Mari bicara fakta, atau diam jika hanya menimbulkan fitnah, menyakiti kami (TKI Hong Kong) yang ustad sebut sebagai “saudara”. Sekali lagi, saya sangat maklum jika benar ustad memasang tariff dan meminta fasilitas ini-itu pada panitia. Saya juga tidak menyalahkan
jika ustad (mungkin) berbohong di media untuk menjaga reputasi ustad. Itu manusiawi.

Silakan saja, dosa ditanggung ustad sendiri. Namun, jika konfliknya melebar sampai ustad
koar-koar di twitter dengan menyatakan kecurigaan bahwa TKI Hong Kong adalah jaringan dari komunis, itu sudah keterlaluan.

Curiga boleh saja, tapi tak harus berkicau di sosmed tanpa fakta, tanpa tabayyun, karena itu semua akan menjadi fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan.

Untuk media-media di Indonesia Di Indonesia, mungkin nama ustad Solmed sangat layak jual. Sehingga otomatis, berita yang menyangkut dirinya akan menarik bagi masyarakat.

Namun, setahu saya setiap berita yang diturunkan haruslah berimbang, tidak boleh hanya
dari satu sisi saja. Meskipun narasumber berita jauh, wartawan harus tetap mengusahakan untuk mewawancarainya meski hanya melalui saluran telepon.

Jika si narasumber tidak dapat dihubungi, maka hal tersebut juga harus disampaikan kepada masyarakat, bahwa si wartawan sudah berusaha menghubungi, namun hingga saat berita
diturunkan, narasumber belum memberikan jawaban.

Silakan menghubungi dan mewawancarai langsung EO yang mengundang ustad Solmed ke Hong Kong, agar berita yang disampaikan pada masyarakat tidak berat sebelah, dan tidak
lebay (saya pernah melihat tayangan infotainment yang menampilan media yang memuat berita dengan judul “Astaga, tarif ustad Solmed 150 juta”.

Menurut saya judul tersebut sangatlah lebay karena angka 150 juta tersebut bukan tariff
yang dipatok sang ustad, melainkan angka perkiraan sang ustad dari penghitungan penjulan tiket yang dijual oleh panitia). Memang, judul bombastis bisa menaikkan berita,
tapi akan merugikan media sendiri jika judul tak sesuai dengan isi.

Akibatnya, bukan tidak mungkin media yang seperti itu akan kehilangan kepercayaan dari masayarakat yang berimbas pada kematian media itu sendiri.

TKI di Hong Kong mudah dijumpai di jejaring social Facebook. Itulah mengapa, ketika ustad Solmed koar-koar di Twitter, yang ikut me-retweet dari kalangan TKI Hong Kong
hanya mempunyai beberapa follower, karena memang TKI Hong Kong hanya sedikit saja yang ber-twitter ria. Kami lebih nyaman di Facebook karena bisa membaca info-info menarik dari catatan fans fage, sharing foto, dll, sedangkan twitter tidak memungkinkan hal itu, karena membatasi penulisan hanya 140 karakter saja.

Untuk teman-teman TKI/BMI Hong Kong, kita adalah satu tubuh, ketika ada pihak yang menyakiti bagian dari diri kita, tentu kita akan ikut terluka. Demikian pula halnya dengan diri saya. Awalnya saya tak ingin angkat bicara, malas koar-koar di sosmed.

Tetapi, saya melihat beberapa aktivis BMI HK yang biasanya vocal membela BMI, diam melihat hal ini, sama sekali tak berkomentar. Dan yang bukan aktivis, ada saja yang nyinyir dengan mengatakan bahwa pengajian harus gratis lah, salah panitia ngundangnya artis lah, dll. Untuk yang belum pernah berkecimpung di organisasi BMI, tentu pernyataan “gratis” tadi wajar saja, karena ketidaktahuan mereka bahwa tidak ada yang gratis di Hong Kong ini.

Lagipula, tiket dijual kepada mereka yang bersedia membayar, tak ada paksaan. Pun dengan kotak amal, tidak ada paksaan untuk mengisinya. Saya ungkapkan di sini, event pengajian yang diadakan berbagai organisasi BMI di Hong Kong, tidaklah bertujuan untuk mengeruk untung ataupun dijadikan lahan bisnis seperti yang dikatakan ustaz Solmed. Saudara-saudara kita berjuang menegakkan agama islam di negeri non muslim ini.

Jika pun ada yang membisniskan pengajian, itu adalah oknum, jangan pernah melakukan generalisir dengan menyebutkan BMI/TKI Hong Kong, karena akan sangat fatal akibatnya, menjadi fitnah yang menyakiti semua.

Kita bisa saja memaafkan ustad Solmed atas pernyataannya di twitter yang mencurigai TKI Hong Kong sebagai komunis, kita juga bisa memboikot ustad Solmed dengan menganjurkan
keluarga kita agar meninggalkan segala tontonan yang menampilkan ustad Solmed. Kita adalah kekuatan yang besar jika bersatu. Kita dikatakan komunis, komunis itu tak bertuhan, rela kita dikatakan demikian?

Untuk teman-teman yang berkecimpung di organisasi, terutama dalam bidang keagamaan, mari jadikan kasus ini sebagai pelajaran. Selama ini, mungkin teman-teman tidak pernah membuat perjanjian (kontrak) tertulis dengan tamu (ustaz/artis) yang akan diundang.

Belajar dari hal ini, tawarkanlan surat perjanjian pada tamu yang akan diundang.
Jika hal itu dianggap merepotkan, maka gunakan fasilitas rekam suara di HP. Kita bisa merekam pembicaraan di HP dengan sang tamu yang akan diundang.

Atau, simpanlah bukti sms/whatsapp untuk setiap deal yang teman-teman lakukan dengan calon tamu. Jadi, jika di kemudian hari terjadi konflik seperti ustad Solmed di atas, teman-teman punya bukti kuat.

Demikian yang ingin saya ungkapkan. Mohon maaf jika ada pembaca yang kurang berkenan dengan tulisan saya ini. Silakan diluruskan jika da kekeliruan dalam tulisan saya ini.
Saya Rihanu Alifa, saya TKI Hong Kong, tidak kenal ustad Solmed, juga tidak kenal dengan organisasi TKI Hong Kong yang berseteru dengannya. Saya tidak memihak siapapun.

Saya menuliskan hal ini karena bagaimanapun juga, saya adalah bagian dari TKI Hong Kong yang akan terluka jika nama TKI Hong Kong dinodai. Yang benar hanya dari Allah.
Semoga tulisan saya ini bermanfaat dan ada hikmah yang dapat dipetik di dalamnya, tidak menjadi ghibah, apalagi fitnah.

Shatin, 17 Agustus 2013

Salam santun,
Rihanu Alifa

Suka · · Bagikan · 19 Agustus

Sumber:  
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=541348482585534&set=a.433280140059036.103006.433099756743741&type=1
***

Pergilah Hai, Merpatiku


Edisi; Puisiku
Oleh Galih El Badrun
***

Daftar Ustadz Syi'ah di Indonesia

Diantara Sebagian Kecil Ustadz Syiah di Indonesia
Ustadz2 Syi'ah sbb :
1. Ust.Hassan Daliel,
2. Ust.Husein shahab,
3. Ust.Umar Shahab
4. Ust.Othman shahab
5. Ust.Kholid
6. Ust.Ahmad Hidayat
7. Ust.Ali Alatas
8. Ust.Abdullah Beik
9. Ust.Ahmad Muhajir
10. Ust.Fuad Hadi
11. Ust.Agus Abubakar
12. Ust.Abdullah Hinduan
13. Ust.Abdullah Assegaf
14. Ust.Taufik Yahya.
15. Ust.Quraisy Shihab
16. Ust.Alwi Shihab.
17. Ust.Jalaludin Rahmat.
18. Ust.Husein Alatas.
19. Ust.Rusli Malik.
20. Ust.Musa Khazim.
21. Ust.Zen Hadi.
22. Ust.Umar Shihab.
23. Haadad Alwi.
24. DR. Jose Rizal MER-C

Semoga Bermanfaat dan Agar kita dan Keluarga Terlindung dari Syubhat dan Taqiyyah mereka..
Adakah yang Menyangka Bahwa Ustadz yang
Sosoknya Begitu Teduh dan Sering Tampil mengisi
acara di Banyak Televisi Nasional Kita Ternyata Seorang SYI'I ( Penganut Syi'ah ) ???
Sumber: https://www.facebook.com/pages/Dokter-Specialis-Bedah/368377259839662
***
****