**

Saturday, May 26, 2012

TRAGEDI WTC 09-11 (BAG2)


Dr.Muh.Yahya Waloni (Muallaf)
Jangan Perkosa Al-Qur’an!

Edisi: 269 – Dunia Islam dan Ilmu Pengetahuan
Jum’at, 25 Rabiul Awwal 1423/07 Juni 2002
Assalamualaikum Wr. Wb.

Saudara-saudaraku seiman yang dirahmati Allah SWT, mohon waktu sesaat untuk merenungkan hal penting ini, sekali lagi sangat penting, berkaitan dengan perbuatan orang-orang zalim yang ingin merusak Al-Quran.

Betapa sedihnya jika Al Quran terus dibuat permainan oleh mereka, orang-orang juhala bi umurid din (orang-orang yang bodoh, yang tidak tahu ruh agama Islam ini). Mereka tidak tahu hakekat mukjizat Al Quran. Tapi suka mengotak-atik Al Quran seenaknya sendiri.

Allah SWT berfirman, “Maka siapakah yang yang lebih berbuat zalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan? Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.” (Al An’am: 133)

Pasca kejadian WTC 11 September 2001 banyak yang mengaitkan hal itu dengan Al Quran. Mencocok-cocokkan Al Quran seenaknya dan mengatakan itu mukjizat.

Entah perbuatan siapa ini? Orang-orang zalim itu ingin semakin membuat bodoh dan membodohi umat Islam. Ingin menginjak-injak Al Quran. Bayangkan, bagaimana jika Al Quran dikatakan telah memberikan sinyalemen itu 1433 tahun yang lalu tentang kejadian itu. Terus diklaim itu mukjizat Al-Quran. Setelah diteliti ternyata salah semua. Hanya akal-akalan dan dusta belaka. Apakah itu bukan justru mengaburkan kemukjizatan Al Quran.

Orang yang tidak pernah belajar sama sekali Ulumul Quran, tidak pernah belajar tentang I’jazul Quran, akan dengan mudah membuat kedustaan dan kebohongan dengan mengatasnamakan Al Quran.

Propaganda dusta mengatasnamakan “kemukjizatan Al Quran” dalam kejadian WTC itu hanyalah upaya musuh Islam untuk menggiring umat manusia untuk tidak percaya kepada Al Quran. Bukan untuk mengajak meyakini kemukjizatan Al Quran. Sebab kedustaan itu begitu jelasnya.

Mereka menyimpulkan begini:

1. Ayat yang ke 109 dari surat Attaubah menunjukkan bangunan WTC terdiri dari 109 tingkat.

2. Pada ayat ke 109 pada surat Attaubah tsb tertulis “Jurufin Haar” menunjukkan nama jalan di Jerf Har.

3. Surat Attaubah berada dalam juz ke 11 menunjukkan tanggal hari kejadian yaitu tanggal 11.

4. Surat At Taubah adalah urutan yang ke 9 menunjukkan bulan kejadian yaitu bulan ke 9.

5. Jumlah kalimat dalam surat At Taubah dari awal sampai akhir sebanyak 2001 menunjukkan tahun kejadian yaitu tahun 2001, di tempat lain mengatakan jumlah huruf dari awal surat sampai ayat 109 itu berjumlah 2001.

Jika kita sedikit teliti saja maka kesimpulan itu hanya kedustaan atas nama Al Quran. Satu saja dari kesimpulan itu salah maka kesimpulan itu hanya mengada-ada. Coba kita lihat, misalnya:

1. Benarkah bangunan WTC 109 tingkat? Tenyata tidak. Gedung WTC yang roboh itu terdiri dari 110 tingkat. Ini bukan hal yang sulit untuk dibuktikan. Datanya bisa dilihat oleh orang di seluruh dunia. Silakan cari infonya di Google atau Yahoo!.

2. Benarkan di jalan Jerf Har? Ternyata tidak. WTC itu terletak di Wall Street.

3. Kejadian pada tanggal 11, Surat At Taubah ada di juz 11? Hanya orang yang tidak pernah baca Al Quran yang mengatakan demikian. Jelas sekali mayoritas ayat Surat At Taubah ada di juz 10. Lebih detailnya surat At-Taubah terdiri dari 129 ayat, yang 92 ayat ada di juz 10 dan selebihnya (37 ayat) ada di juz 11. Apakah pencocokan tanggal kejadian WTC dengan surat At-Taubat bukan sebuah kedustaan dan “pemerkosaan” Al Quran!?

4. Di ayat 109 ada kata-kata “jurufin har”. Sudah jelas terbantah karena jalannya bulan Jerf Har tapi Wall Street. Dalam tafsir apa pun, sepanjang saya belajar di Al Azhar University, baik di tafsir Ar Razi dan lainnya, tidak ada seorang ulama pun yang memaksudkan kalimat “jurufin haar” itu untuk mengisyaratkan nama sebuah jalan di Amerika. Terlalu nista dan remeh Al-Quran mengisyaratkan hanya sebuah nama jalan. Maha Suci Allah dari mengisyaratkan hal-hal remeh.

5. Yang mengatakan jumlah huruf dari awal surat sampai ayat 109 berjumlah 2001, maka itu juga dusta. Sebab baru sampai ayat 25 jumlah hurufnya sudah 2001. Juga yang mengatakan jumlah kalimatnya 2001, hanya mencocok-cocokkan saja.

Saya tidak tahu ini kerjaan siapa. Yang jelas inilah gaya Israiliyah modern. Kerjaan orang-orang yang hanya ingin membuat bodoh umat Islam. Dan orang awam yang tidak tahu apa-apa mendengar kabar seperti itu akan sangat semangat mempropagandakan kesana-kemari. Ia makan mentah-mentah tanpa rasa curiga. Dan setelah itu jadi keyakinan dan opini masyarakat awam ternyata hanya kedustaan belaka. Mereka akan ragu pada Al Quran dan ulama. Padahal itu kerjaannya musuh Islam. Kapan umat ini tidak terus dibodohin orang? Dalam memahami Al Quran, kitab sucinya saja kok begitu mudah didustain orang.

Sekali lagi, ikhwah wal akhawat, jangan mudah mempermainkan Al Quran. Alangkah bagusnya jika ayat 109 itu dibaca tafsirnya, dipahami dengan baik isinya. Dipahami asbabun nuzulnya. Kandungannya dimasukkan ke dalam nurani untuk bekal hidup di dunia dan akhirat. Bukan malah diperkosa dengan zalim dan mempropagandakannya dengan semena-mena dan justru melecehkan kemukjizatan Al Quran.

Apakah hakekat mukjizat Al Quran itu? Hakekat terbesar adalah bahwa Al-Quran adalah petunjuk bagi manusia untuk berjalan lurus meraih ridha Allah SWT. Siapa yang mengikuti petunjuk Al Quran akan selamat di dunia dan di akhirat akan memperolah nikmat yang tiada putusnya. Inilah mukjizat Al Quran sepanjang masa. Dan setan selalu ingin menjauhkan dari hekekat Al Quran ini diturunkan.

Firman Allah,
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang

lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin

yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (QS. Al Israa: 9
***

No comments:

Post a Comment

****